VIRUS CORONA DI BATAM
VIRAL Chat Pasien 03 Covid-19 Ngaku Ditelantarkan, Begini Jawaban RSUD Embung Fatimah Batam
Viral, chat pasien 03 Covid-19 yang curhat dan ngaku ditelantarkan saat dirawat di RSUD Embung Fatimah.
Tim medis, dalam 1 shift ada 12 orang. Pembagiannya 4,3,3 dan khusus 2 perawat intensif.
Untuk sebulan disiapkan 36 dan di-standbykan perawat 10.
"Pasien yang dirujuk ke kita pun dengan kondisi pasien pnemunia yang berat. Karena dari yang pertama kondisinya sudah dirawat tanggal 7 di rumah sakit swasta. Datang ke RS Embung Fatimah tanggal 13. Lalu 14 kita lakukan swap. Seperti itu juga yang kedua dan ketiga. Jadi dari rumah sakit lain dulu. Kalau yang langsung ke rumah sakit kita, Alhamdulilah sembuh," paparnya.
Nono tampak membantah RS Embung Fatimah tidak melayani dengan baik. Padahal kondisi pasien yang datang pnemunia yang berat.
"Kami sudah berjuang maksimal. Info ini kalau bisa kami akan klarifikasi. Saya tau semua prosedurnya yang terjadi di Kirana itu," katanya.
Sementara itu Direktur Utama RSUD Embung Fatimah, Ani Dewiyana mengakui ruang isolasi tidak menggunakan AC dan semestinya harus ada ruangan bertekanan negatif. Untuk memfasilitasi ruangan ini butuh anggaran hingga Rp 400 juta. Namun di setiap ruangan sudah ada toilet.
"Awal ruangan Kirana sebenarnya tidak untuk pasin Covid-19. Tapi karena situasi sekarang. Sebenarnya kami sudah usulkan sarana dan prasarana di gedung tersebut. Harus ada CCTV, bel, monitor lainnya. Karena penyakitnya tendensius yang bisa menularkan. Kalau bisa jangan terlalu banyak kontak antara petugas," paparnya.
Sejatinya kalau tim medis masuk ruangan harus menggunakan APD lengkap.
Ani menilai karena banyak SOP yang harus dipatuhi, sehingga pasien beranggapan tim medis lambat.
"Awalnya dirawat di Awal Bros lengkap. Di ruangan kami tidak siap sebenarnya. Tapi kami sepakat sanggup dengan apa yang ada. Kami mohon maaf jika ada kekurangan," kata Ani. (Tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi)