VIRUS CORONA DI BINTAN
Dihantam Corona, Madu Tiga Beach di Bintan Rumahkan Karyawan hingga Tutup Sementara
Dihantam Corona, Madu Tiga Beach & Resort di Bintan merumahkan karyawannya hingga menutup sementara usahanya
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
"Nah kalau yang masih training, terpaksa kita putuskan hubungan kerja. Tapi intinya jika sudah pulih akan kita panggil balik nanti karyawan kita semuanya," tuturnya.
Amran menuturkan, resortnya tergolong masih baru, dan belum ada penghasilan yang memadai. Selama ini pihaknya hanya gali lubang-tutup lubang saja terkait pendapatan.
Sebelum ada Covid-19, omzetnya kurang lebih mencapai Rp 100 jutaan. Sedangkan setelah Corona ini muncul, tidak ada dan bahkan bisa dibilang tekor.
"Seperti pada saat kita bertahan satu bulan kemarin dan tidak punya tamu, kita harus bayar gaji karyawan hampir Rp 90 jutaan lebih dan sama sekali tidak ada pendapatan," paparnya.
Amran menyebutkan, terkait bantuan, sampai saat ini juga belum ada bantuan dari pemerintah untuk usaha di dunia pariwisata. Salah satu harapannya terkait keringanan untuk beban PLN yang tiap bulannya memang harus dibayar.
Begitu juga dengan BPJS karyawan, gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR) karyawan, kredit perbankan dan masih banyak lagi perusahaan-perusahaan pariwisata yang mengalami beban setiap bulan harus dibayar di tengah sepinya pengunjung dan tutup sementara tanpa ada pemasukan.
"Saya rasa pemerintah mengertilah keadaan kita di lapangan, dan harapan kami setidaknya ada bantuan dari Pemerintah untuk meringankan beban bagi pengusaha dunia pariwisata yang saat ini terpuruk," ungkapnya.
Amran menambahkan, beberapa waktu lalu Komisi ll DPRD Bintan juga sudah berkunjung ke tempat usahanya. Saat itu Komisi II DPRD Bintan menanyakan keluhan dan harapan pihaknya di tengah lesunya dunia pariwisata saat ini.
Di kesempatan itu, Amran mengaku khawatir setelah Corona ini selesai, dunia pariwisata tidak langsung pulih dan tidak yakin kalau tamu mancanegara akan langsung berkunjung ke tempatnya dan butuh waktu lama.
"Jadi kami berharap pemerintah bisa mempromosikan wisata lokal dulu. Kalau bisa masyarakat kita jika ingin berlibur di Indonesia saja untuk memulihkan usaha perekonomian di Indonesia," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Bintan, Indra Hidayat sebelumnya menuturkan pasca mewabahnya Corona (Covid-19), perusahaan bidang perhotelan di kawasan pariwisata Lagoi (KPL) belum ada yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Untuk karyawan yang di-PHK di perusahaan yang ada di kawasan Lagoi sampai sejauh ini belum ada, melainkan hanya rencana untuk merumahkan sejumlah karyawan. Itupun kalau karyawan memiliki cuti akan diusulkan untuk mengambil cuti sesuai cuti yang ada," ujarnya. (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)