HUMAN INTEREST

Kisah Penggali Kubur Jenazah Covid-19 di Batam, 'Kaget dan Ada Rasa Takut', Sedih Karena Hal Ini

Ini merupakan pengalaman pertama bagi Edo, seorang penggali kubur di Batam untuk menguburkan jenazah terpapar Covid-19. Dia takut karena tak punya APD

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/BERES LUMBANTOBING
Edo, penggali kubur di TPU Sei Temiang, Sekupang, Batam. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Bagi Edo, seorang penggali kubur di Batam, memakamkan jenazah di pekuburan sudah menjadi hal biasa. Namun berbeda saat ia dihadapkan untuk memakamkan jenazah yang terpapar corona virus disease (Covid-19).

“Kaget dan ada rasa takut. Ya sebagai manusia biasa pasti berbeda rasanya, rasa takut pasti ada untuk waspada,” ujar penggali kubur, Edo kepada Tribunbatam.id, baru-baru ini.

20 tahun lamanya, pria yang kerap disapa Edo ini sudah bekerja sebagai petugas gali kubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Temiang, Sekupang, Batam.

Di satu waktu siang hari, Kamis (2/4/2020) saat Edo mencari telur semut di pohon rindang yang ada di pekuburan. Edo mengaku menjadi petugas gali makam sudah menjadi tanggung jawabnya.

Bahkan penghasilan yang ia peroleh dari pekerjaan menggali kubur membuat Edo mampu mencukupi kebutuhan keluarga, istri dan anak.

Belum Berlaku di Batam, Bright PLN Batam Tunggu Regulasi Pusat Soal Diskon dan Gratis Bayar Listrik

Ayahnya Dituntut 6 Tahun Penjara, Ini Kata Putra Nurdin Basirun, Kami Menunggumu Pulang

Namun ada hal yang membuat Edo merasa gundah saat dihadapkan dengan pemakaman jenazah yang terpapar Covid-19.

“20 tahun jadi petugas gali, baru kali ini saya menguburkan jenazah yang ditakuti. Bukan takut karena hantu, tapi takut wabah virusnya menular seperti yang lagi viral banyak warga terinfeksi,” ujar Edo.

Beberapa hari terakhir, Edo mengaku sedih atas informasi di media sosial yang menyebutkan petugas kubur menelantarkan jenazah pasien Covid-19 di kuburan.

Atas informasi itu, Edo mengungkapkan keresahannya. Ia mendapat cibiran dari warga bahkan tetangga.

“Saya jadi tidak nyaman, saya dibilang tidak manusiawi akibat kejadian pemakaman salah seorang pasien Covid-19,” ucap Edo.

Padahal, lanjut Edo kenyataannya tidak seperti itu.

“Saya ingin tegaskan, bahwa tidak ada penelantaran jenazah. Hanya saja waktu itu saya tidak ada Alat Pelindung Diri (APD). Ya, saya pun harus waspada juga, dan saya bilang saya butuh APD untuk memakamkan jenazah ini,” ujar Edo.

Lalu setelah itu, dia menunggu APD dari rumah sakit. Setelah APD datang, timnya baru melakukan berani menguburkan jenazah.

"Jadi tidak ada jenazah ditelantarkan, hanya karena menunggu beberapa waktu untuk mendapatkan APD. Namun asumsi orang dalam berita mengatakan petugas kubur menelantarkan jenazah," katanya sedih.

Jujur, Edo mengaku, menguburkan jenazah yang terjangkit wabah virus menular merupakan pertama kali baginya.

“Bagaimana saya tidak kaget, tidak ada edukasi, tidak ada penjelasan tentang bagaimana prosedural menguburkan jenazah Covid-19,” kata Edo.

"Tidak hanya itu, bahkan untuk APD bagi petugas makam pun tidak ada," sambungnya.

Kasus Corona di Batam

Gugus Tugas Covid-19 Batam menyampaikan kronologi penambahan jumlah pasien positif Corona di Batam.

Pasien positif Corona di Batam ternyata sudah meninggal dan baru diketahui hasil swab positif Corona,

Berikut rilis dari yang diterima TRIBUNBATAM.id

Pada hari ini Jum’at, 03 April 2020, kami mendapat data hasil pemeriksaan Swab dari Badan Penelitian Dan Pengembangan Kementerian kesehatan RI, terhadap Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang pengambilan sample swabnya dilakukan oleh Tim Analis kesehatan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam dan diperoleh kesimpulan 1 (satu) orang perempuan berumur 33 tahun warga Kota Batam dengan hasil Terkonfirmasi “Positif”

Dapat disampaikan bahwa yang bersangkutan memiliki riwayat perjalanan ke Malaysia pada tanggal 29 Februari 2020 dan langsung kembali ke Batam pada hari itu juga.

Selanjutnya pada tanggal 20 Maret 2020 yang bersangkutan merasa badannya terasa demam dan kurang enak badan dan pada tanggal 23 maret 2020 yang bersangkutan mengalami Batuk darah disertai keringat dingin, dan langsung memeriksakan diri ke IGD RS Swasta yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh dokter serta hasil pemeriksan penunjang diagnostik lainnya pada foto rontgen disimpulkan ada kesan infiltrat di kedua lapang paru, serta hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil leukopenia ringan, selanjutnya diharuskan menjalani tindakan rawat inap di rumah sakit tersebut.

Selama dalam perawatan yang bersangkutan kondisinya membaik / stabil sehingga diperbolehkan oleh dokter pulang pada tanggal 25 Maret 2020.

Dan pada malam hari tanggal 26 Maret 2020 yang bersangkutan kembali merasakan keluhan yang sama selanjutnya berobat kembali ke IGD RS Swasta tersebut, dan setelah diperiksa yang bersangkutan diperbolehkan kembali pulang kerumah.

Namun demikian pada siang harinya 27 Maret 2020 yang bersangkutan kembali mengalami keluhan yang sama yang disertai batuk berdarah serta kondisi yang agak lemah, sehingga yang bersangkutan datang kembali IGD rumah sakit tersebut.

Setelah dilakukan pemeriksaan yang intensif oleh dokter serta ditunjang dengan hasil diagnostik foto rontgen yang baru yang disertai dengan pengambilan sample swab oleh Tim Analis Kesehatan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam, yang bersangkutan dikategorikan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid.19 dan setelah itu langsung dirujuk ke RSUD Embung Fatimah sebagai rumah sakit rujukan Covid.19

 Di Rumah Sakit Embung Fatimah yang bersangkutan dirawat di ruang isolasi Gedung Kirana guna dilakukan perawatan yang intensif, namun setelah dilakukan perawatan oleh tim medis RSUD Embung fatimah tersebut pada tanggal 30 Maret 2020, Jam. 16.30 WIB yang bersangkutan meninggal dunia.

Saat ini sedang dilakukan proses kontak tracing terhadap semua orang yang ditenggarai telah kontak dengan kasus 04 ini selama yang bersangkutan berinteraksi dan beraktifitas ditempat tinggal maupun ditempat bekerjanya.

Demikian Press release ini disampaikan untuk dapat dimaklumi

Muhammad Rudi

Wali Kota Batam

Corona di Kepri

Update terbaru Corona di Kepri, Jumat (3/4/2020) jumlah pasien positif Corona naik menjadi 9 pasien.

Terdapat dua kasus baru positif Corona di Kepri yakni penambahan 1 orang di Batam dan 1 pasien di Tanjungpinang.

"Sudah berjumlah 9 orang terpapar virus corona tersebut. Dimana Tanjungpinang bertambah 1 pasien positif dan Batam 1 pasien," ujar Kadis Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana.

Selain itu, pasien melalui rapid test dalam kategori reaktif berjumlah 12 orang, dan yang non reaktif 342.

Rincian kasus positif Corona yakni 4 pasien di Batam, 4 di Tanjungpinang dan 1 di Karimun.

 Ketua RT di Batam Mulai Data Warga, Seleksi Penerima Bantuan Sembako Terdampak Covid-19

Dua pasien positif Covid di Tanjunpinang dan Karimun dilaporkan sembuh.

Data itu menyebutkan tiga orang pasien Covid-19 di Batam meninggal dunia.

Berikut adalah data Covid-19 yang dirilis Dinas Kesehatan Kepri, Jumat (3/4/2020)

Pasien Dalam Pengawasan (PDP)

  • Jumlah PDP : 116
  • Sedang Dirawat : 36
  • Selesai Pengawasan: 81
  • Dalam Proses Lab: 37
  • Hasil Negatif : 55
  • Hasil Positif : 9
Grafik ODP dan PDP Covid di Kepri Jumat (3/4/2020). Sumber: Gugus Tugas Covid-19 Kepri
Grafik ODP dan PDP Covid di Kepri Jumat (3/4/2020). Sumber: Gugus Tugas Covid-19 Kepri (ISTIMEWA)

Orang Dalam Pemantauan 

  • Jumlah ODP : 1.814
  • Dalam Pemantauan : 1.314
  • Selesai Pemantauan: 500
  • Dalam Proses Lab : 37
  • Hasil Negatif : 110
  • Hasil Positif : 0

Meninggal Dunia

Grafik pasien meninggal di Kepri. (sumber Dinkes Kepri)
Grafik pasien meninggal di Kepri. (sumber Dinkes Kepri) (ISTIMEWA)
  • Positif COVID-19 Meninggal : 3
  • PDP Meninggal dalam Proses Lab : 2
  • Negatif COVID-19 Meninggal dengan Penyakit Penyerta: 6

Data Covid-19 di Batam

Hingga Jumat (3/4/2020) terdapat penambahan 1 kasus positif Covid-19 di Batam.

Berikut adalah data Covid-19 di Batam

PDP (Pasien Dalam Pengawasan)

  • Jumlah PDP : 64
  • Sedang Dirawat : 11
  • Selesai Pengawasan: 53
  • Jumlah Diperiksa : 52
  • Dalam Proses Lab : 18
  • Hasil Negatif : 30
  • Hasil Positif: 4

ODP (Orang Dalam Pemantauan)

  • Jumlah ODP : 1247
  • Dalam Pemantauan: 935
  • Selesai Pemantauan: 312
  • Jumlah Diperiksa: 120
  • Dalam Proses Lab: 37
  • Hasil Negatif : 83
  • Hasil Positif: 0

Sumber: Gugus Tugas Covid-19 Kepri

(Tribunbatam.id/bereslumbantobing)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved