Pengakuan Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan, Korban Dipukul dan Matanya diikat Dasi Pramuka
Seorang siswi berusia 13 tahun dianiaya diperkosa dan dibunuh oleh seorang pemuda yang belakangan diketahui sebagai pembina pramuka tak resmi di sekol
TRIBUNBATAM.id, SUMSEL - Pelaku Pembunuhan dan pemerkosaan bocah SMP di Palembang memang terholong sadis.
Pelali memang sudah niat hendak menyetubuhi pelaku.
Pelaku memanfaatka kepolosan korban dan kemudian membawanya jauh kesebuah lokasi yang sepi.
• Alfa Tewas Dibunuh Dalam Keadaan Mabuk, Pelaku Marah Karena Korban Masuk Kampung Bawa Sajam
• Why Work From Home Feels Longer Than in the Office? Here are the Details
• Sepi Penumpang, Operator Feri di Karimun Terpaksa Kurangi Frekuensi Pelayaran Akibat Covid-19
Pembunuhan disertai pemerkosaan keji terjadi di Semindang AJi Kabupaten OKU Sumatera Selatan.
Seorang siswi berusia 13 tahun dianiaya diperkosa dan dibunuh oleh seorang pemuda yang belakangan diketahui sebagai pembina pramuka tak resmi di sekolahnya.
Kesedihan mendalam dirasakan keluarga korba.
Sebelumnya bahkan sudaha ada firasat buruk yang dirasakan keluarga.
Keluarga mengetahui puterinya dapat pesan via aplikasi messenger Facebook pada hari Kamis (2/4/2020) malam.
Pesan tersebut terbaca oleh salah seorang kakak perempuan korban dan menginformasikan kepada orang tuanya.
Isi messenger tersebut memberitahukan kepada korban agar datang esok hari (Jumat 3 April 2020) ke sekolah untuk latihan pramuka sekira pukul 09.00.
Lokasi Pembunuhan
Padahal sebenarnya pelaku bukan pelatih pramuka yang resmi, hanya sering bantu-bantu saja.
Karena ada perasan yang agak mencurigakan itu, orangtua korban semakian khawatir.
Lalu ayah korban mengajak isterinya mengantar puterinya ke Sekolah di SMPN di Kecamatan Semidangaji.
Husin sempat bertanya kepada penjaga sekolah apakah hari itu ada kegiatan sekolah, lalu dijawab oleh penjaga sekolah tidak ada kegiatan karena sekolah diliburkan dampak corona virus (Covid-19).
“Hari ini mau bersih-bersih akan dilakukan penyemprotan disinfektan," terang penjaga sekolah saat itu.