VIRU CORONA DI KARIMUN
Sepi Penumpang, Operator Feri di Karimun Terpaksa Kurangi Frekuensi Pelayaran Akibat Covid-19
Dampak virus Corona kian dirasakan operator feri di Karimun, Provinsi Kepri. Mereka mengurangi frekuensi pelayaran untuk efesiensi operasional.
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Jumlah pelayaran kapal dari Tanjungbalai Karimun, Provinsi Kepri berkurang. Hal ini disebabkan jumlah penumpang yang menurun drastis akibat pandemi Covid-19.
Bahkan sejumlah feri tujuan Puteri Harbour Malaysia dan Singapura dari Pelabuhan Tanjungbalai Karimun sudah tidak berlayar lagi.
Saat ini kapal feri internasional yang berlayar hanyalah rute Tanjungbalai Karimun-Kukup Malaysia.
Pada Minggu (5/4/2020), kapal yang berlayar hanya satu trip saja, yakni Oceana Dragon 12, dengan jumlah penumpang dari Kukup sebanyak 70 orang.
Hal yang sama juga dialami operator kapal feri domestik. Dimana satu operator kapal yang biasanya berangkat hingga enam trip untuk rute Tanjungbalai Karimun-Batam, saat ini hanya berlayar sebanyak dua trip saja.
Jadwal keberangkatannya pun tidak dapat dipastikan. Operator kapal terpaksa mengumpulkan terlebih dahulu para penumpang dan baru diberangkatkan jika sudah berjumlah agak banyak.
"Tidak tentu jadwalnya sekarang. Kapal ngumpulkan orang dulu baru berangkat. Memang orang lagi sepi, tidak mau kemana-mana dulu," kata sumber seorang petugas di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun.
Dari data yang diperoleh, kapal ferry MV Oceana rute Tanjungbalai Karimun-Harbourbay Batam hanya berangkat dua kapal, yaitu pada pukul 09.15 WIB dan 15.15 WIB. Padahal biasanya MV Oceana beraggkat setiap dua jam sekali.
Kemudian Ferry MV Miko Natalia tujuan Sekupang Batam berangkat pada pukul 07.30 WIB dan 15.15 WIB. Lalu ferry Dumai Ekspress atau Dumai Line berangkat menuju Sekupang pada pukul 07.30 WIB dan 13.00 WIB.
"Itu pun penumpang tidak banyak. Tadi Dumai cuma 20-an orang saja," ujar petugas tersebut.
Jumlah Penumpang Menurun
Para penumpang kapal ferry domestik yang tiba di Karimun saat ini bukanlah orang yang rutin melakukan perjalanan.
Para penumpang tersebut merupakan warga Karimun yang sehari-harinya menetap di daerah lain, seperti pelajar atau mahasiswa.
• 24 Dokter di Indonesia Gugur Dalam Bertugas Melawan Corona, IDI : Ini Peringatan Untuk Pemerintah
• Sempat di Karantina, 10 ODP Covid-19 di Karimun Dinyatakan Sehat, 232 Orang Dalam Pemantauan
Selain itu para penumpang yang berasal daerah lain namun memiliki keperluan sebentar di Karimun.
Seperti yang disampaikan orang tua penumpang, Edi yang ditemui TribunBatam.id di Pelabuhan Domestik Tanjungbalai Karimun.