ANAMBAS TERKINI
BBM Langka di Daerah Penghasil Migas, Warga Anambas Rela Berkerumun Dapatkan Bensin, Dijatah 1 Botol
Warga rela mengantre untuk membeli bensin 1 liter dalam botol bekas air minum dalam kemasan dengan harga Rp 13 ribu.
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Sejumlah warga mengantre di depan Tugu Buak, Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Mereka rela berkerumun di tengah wabah Covid-19 ini untuk memperoleh Bahan Bakar Minyak (BBM) yang didistribusikan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kabupaten Kepulauan Anambas.
Sulitnya memperoleh BBM jenis bensin memang dirasakan masyarakat yang daerahnya dikenal sebagai daerah penghasil migas ini.
Pantauan TribunBatam.id, banyak masyarakat yang mengantre membawa botol kosong dari rumah masing-masing.
Di lokasi yang sama, petugas Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup (Dishub) sudah berjaga di perempatan jalan untuk mengamankan para warga yang sedang mengantre meski rintik hujan turun ketika itu.
Warga pun terlihat bersyukur, meski bensin yang diperoleh harus dijatah 1 botol bekas air minum dalam kemasan ukuran 1 liter.
Seorang warga Rintis, Desa Tarempa Selatan, Kecamatan Siantan, Seli mengatakan sudah beberapa hari ia tidak bisa jalan ke pasar karna stok bensin beberapa hari tidak ada.
"Saya dapat informasi dari tetangga katanya ada jual bensin di pasar, terus pas turun udah banyak yang antre. Mending lah mbak dapat sebotol dari pada tidak sama sekali," ujarnya, Selasa (7/4/2020).
Untuk harga yang dipatok oleh Disperindagkop Kepulauan Anambas sesuai dengan harga eceran biasa, yakni Rp 13 ribu.
Kepala Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup (Kadishub LH) Kepulauan Anambas, Ekodesi Amrialdi mengatakan, pasokan BBM yang datang saat ini hanya 600 liter saja.
"Tidak banyak hanya 600 liter saja, dikhususkan untuk warga yang membutuhkan. Sebab bensin masih sekitar 5 hari lagi baru sampai ke Anambas," sebut Ekodesi.
Warga Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri seeblumnya mengeluhkan sulitnya memperoleh Bahan Bakar Minyak (BBM) di penjual eceran.
Ini dikarenakan pasokan BBM jenis premium dan solar di Agen Penyalur Minyak Subsidi (APMS) diketahui sudah habis.
Pengecer bensin di Kecamatan Siantan, Acai mengaku saat ini dirinya hanya memiliki 3 drum BBM.
"Kami lagi menunggu kiriman bulan April. Sebenarnya kalau dikatakan minyak putus itu saya rasa tidak, kalau saja masyarakat tidak ada yang membeli sampai 5 botol kemudian di stok di rumah. Makanya stok kami saat ini hanya untuk keadaan darurat, seperti untuk ambulans saja. Untuk pengendara kami batasi satu orang dua botol," kata Acai kepada TribunBatam.id, Selasa (31/3/2020).
• 15 Panduan Penting dari Kementerian Agama untuk Ramadhan dan Idul Fitri, Saat Pandemi Corona
• Pura-pura Jadi Pemulung, Maling Besi Tepergok Warga Flamboyan Batam Keluar dari Rumah Kosong