dr Naek L Tobing Meninggal, Pakar Seksologi yang Hobi Bermain Saham

TRIBUNBATAM.id - Pakar seksologi dr Naek L Tobing, SpKJ dinyatakan meninggal dunia, Senin (6/4) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta karena Covid-19.

Ia adalah seorang dokter sekaligus pakar seksologi terkenal di Indonesia.

Naek juga merupakan pengarang dari buku Masalah dan Solusi (1994), Seks Pranikah, Seks Extramarital, dan Membangun Keharmonisan Suami-Istri.

Ia kerap tampil mengisi rubrik seksologi di berbagai majalah dan surat kabar nasional. 

Selain itu, pria 79 tahun ini juga kerap diundang untuk mengisi acara di berbagai stasiun tv nasional.

Ia menikah dengan Marion Aritonang dan memiliki 6 anak.

Kehidupan

Melansir Tribunnews Wiki, Naek L. Tobing tak bercita-cita jadi tentara apalagi pakar seks.

Bahkan waktu remaja, ia belum tahu apa itu seks, ilmu jiwa, dan dunia kedokteran.

Tumbuh di lingkungan keluarga di tanah Tapanuli, Naek berusaha lepas dari keluarga untuk hidup mandiri setelah ayahnya meninggal.

Urung masuk tentara, Naek ikut salah satu famili yang merupakan seorang dokter.

Selain biasa membantu dan melayani pasien di klinik familinya, Naek berkesempatan membaca berbagai buku mengenai kesehatan.

Buku kebidanan menarik perhatiannya. 

Dari pengalaman pertama mengenal seks itu, kemudian ia disarankan masuk Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan.

Ia pun sangat menikmati pelajaran kedokteran, sempat dapat nilai tertinggi untuk mata kuliah ilmu jiwa dan kebidanan.

Sementara itu, di daerahnya ketika itu, kasus seksual mulai bermunculan.

Setelah bertanya ke profesornya, Naek disarankan mendalami ilmu jiwa.

Bisa mendalami diri seseorang, baginya, menjadi kenikmatan tersendiri.

Ia tertarik pada neurotik, sementara di Medan tidak ada jurusan itu.

Akhirnya Naek masuk Fakultas Kedokteran UI dan selesai pada 1976.

Walau sudah bekerja di RS Jiwa Bogor, setamat dari UI, Naek masih mencari cabang dari ilmu jiwa yang belum banyak digeluti orang.

Karier

Penguasaan atas seks itulah yang membuat Naek L. Tobing terkenal.

Selain menulis kolom tentang seksualitas, mengasuh rubrik seks di majalah Matra dan Kartini, Naek sering diundang dalam forum seminar dan acara televisi, jadi narasumber untuk masalah serupa.

Melalui berbagai tulisan dan aktivitasnya, termasuk sejumlah buku yang ditulisnya, ia ingin mensosialisasi masalah seks secara luas.

Karena itulah, ia tidak hanya menulis di media kelas menengah ke atas, tapi juga Pos Kota sampai sekarang.

Tapi, tantangan kerap menghadangnya berkenaan dengan sikap masyarakat yang menganggap pembahasan seks secara terbuka bisa merusak moral. 

Kesuksesannya ini tak lepas dari kiatnya yang tidak pernah setengah-setengah dalam mengerjakan sesuatu.

Hal ini didukung dari didikan orangtuanya yang selalu menanamkan kerja keras. 

Sebagai seksolog, ia melihat bahwa sekarang masyarakat semakin peduli terhadap kesehatan seksual. 

Di rumahnya yang merangkap sebagai klinik, Naek L. Tobing membuka praktik.

Hobi Bermain Saham

Selain ahli seksologi, semasa hidup, dr Naek L Tobing juga bermain saham.

dr Naek mengatakan bermain saham merupakan hobinya.

Meski sekadar hobi, dr Naek juga tetap mengejar keuntungan.

Karena itu, seksolog kondang itu tak segan mengembangkan pengetahuan seputar investasi saham.

Bekal pengetahuan dia yakini menjauhkan kerugian dari berinvestasi saham.

Saban pagi, ia memonitor 30 saham yang menurutnya memiliki kinerja fundamental bagus.

Naek mulai bermain saham saat krisis keuangan global tahun 2008 lalu.

Saat itu, ia mengoleksi saham-saham komoditas.

Namun, krisis utang sejumlah negara Eropa membuat saham-saham komoditas berguguran.

Tak mau merugi lebih besar lagi, ia pun segera menukar saham-saham koleksinya.

Agustus 2011 lalu, lelaki kelahiran Tapanuli ini mengganti saham komoditasnya dengan saham perusahaan yang berorientasi di pasar domestik.

Modal untuk investasi saham ini berasal dari penghasilan sampingan, baik honor menulis artikel atau menjadi pembicara seminar.