NISFU SYABAN
Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh Hari ke-2 Rabu 8 April 2020, Dilengkapi Doa Malam Nisfu Syaban
Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh Hari ke-2 Rabu 8 April 2020, Dilengkapi Doa Malam Nisfu Syaban
اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Allahumma ya dzal manni wa la yumannu ‘alaik, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thawli wal in‘am, la ilaha illa anta zhahral lajin wa jaral mustajirin wa ma’manal kha’ifin.
Allahumma in kunta katabtani ‘indaka fi ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullahumma fi ummil kitabi syaqawati wa hirmani waqtitara rizqi, waktubni ‘indaka sa‘idan marzuqan muwaffaqan lil khairat.
Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fi kitabikal munzal ‘ala lisani nabiyyikal mursal, “yamhullahu ma yasya’u wa yutsbitu, wa ‘indahu ummul kitab” wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shahbihi wa sallama, walhamdu lillahi rabbil ‘alamin.
Artinya:
“Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi.Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan.
Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.
Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki.
Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”
Ada 2 Peristiwa Penting
Dalam hadits riwayat Imam An Nasa'i dan Imam Ahmad, disebutkan penjelasan Rasulullah SAW mengenai Syaban dan malam Nisfu Syaban.
Sabda Rasulullah SAW:
"Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan.
Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam.
Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi berpuasa.”
Umat Islam memercayai di malam Nisfu Syaban semua amal ibadah manusia akan diangkat kepada Allah SWT.
Selain itu malam Nisfu Syaban dikenal sebagai Laylatul Bara'ah, artinya malam pengampunan dosa.
Pada malam Nisfu Syaban ini, umat Islam dianjurkan untuk menggiatkan ibadah, melakukan puasa dan qiyamul lail.
Ada hal lain yang perlu umat Islam ketahui juga.
Pada malam Nisfu Syaban terjadi beberapa peristiwa penting bagi umat Islam.
Berikut dua peristwa penting dalam Kitab Ma Dza Fi Sya'ban karya Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki.
Arah Kiblat
Pertama, peralihan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram.
Penjelasan Al Qurthubi dalam menafsirkan ayat 144 surat Al Baqarah dalam Kitab Al Jami Li Ahkamil Quran menyebutkan, bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Syaban yang bertepatan dengan malam Nisfu Syaban.
Dalam sebuah riwayat Nabi Muhammad SAW sangat menunggu-nunggu peralihan kiblat ini.
Dikisahkan Nabi Muhammad SAW sering berdiri menghadap langit sembari menunggu wahyu turun.
Allah SWT berfirman dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 144.
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
Artinya:
"Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi.
Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.
Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu.
Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka.
Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan."
Anjuran bersholawat
Kedua, penurunan ayat anjuran bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Sholawat menjadi pujian kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam melantunkan sholawat, umat Islam mengharap ridho Allah dan syafaat Nabi Muhammad SAW agar kelak diselamatkan dari siksa akhirat.
Anjuran bersholawat dalam Al Quran surat Al Ahzab ayat 56.
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Artinya:
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi.
Wahai orang-orang yang beriman! Bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."
Pahala Allah SWT juga dilimpahkan kepada umat Islam yang bersholawat.
Hadits dari Anas bin Malik ra, Nabi Muhammad SAW bersabda.
مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً ، صَلى اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطياتٍ ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ دَرَجَاتٍ
Artinya:
"Barangsiapa yang mengucapkan sholawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya,
serta ditinggikan baginya sepuluh derajat atau tingkatan (di surga kelak)". (Tribunpekanbaru/Tribunnews Bogor/TribunJateng.com)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh Hari ke-2, Rabu 8 April 2020 dan Doa Malam Nisfu Syaban