VIRUS CORONA DI KEPRI
Ikuti Standar WHO, Pelajar SMKN 4 Batam Hanya Butuh 30 Menit Produksi 1 Liter Hand Sanitizer
Meski hanya diproduksi untuk kalangan internal, pihak sekolah siap menerima pesanan termasuk memproduksi hand sanitizer untuk skala besar.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
Ia menyampaikan, dalam membuat 1.000 masker tersebut memakan waktu lebih kurang sepekan.
Kepala Sekolah SMKN 4 Batam, Ahmad Tahir menyebutkan, dalam pembuatan hand sanitizer dan sabun cuci tangan dilakukan jurusan kimia.
"Hanya jurusan Kimia yang mengerjakan pembuatan ini," sebutnya.
Plt Gubernur Kepri, Isdianto pun mengapresiasi kepedulian SMK di Kepri atas sumbangan tersebut. Ia menyakini, bila dengan kekuatan bersama bisa menuntaskan persoalan dalam pencegahan Covid-19.
"Saat ini secara bersama itu sudah dibuktikan oleh SMK di Kepri, serta Jasa Raharja, BNI Cabang Tanjungpinang yang juga menyerahkan bantuan," ucapnya.
Mulai dari masker hand sanitizer, Alat Pelindung Diri(APD) serta satu unit mobil ambulance tersebut bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.
"Apalagi dengan adanya bantuan APD. Para tenaga medis di garda terdepan lebih percaya diri dalam menjalankan tugasnya," sebutnya.
Batam Dapat Bantuan Peralatan Medis dari Cina
Di Kota Batam dan wilayah lain di seluruh Indonesia, ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) dan kelengkapan kesehatan lainnya susah didapatkan atau bisa dibilang langka.
Padahal kebutuhan APD untuk menunjang kerja para petugas medis di lapangan, maupun masker dan handsanitizer sebagai kelengkapan masyarakat untuk melindungi diri dari COVID-19 terus mengalami peningkatan.
Menanggapi hal ini, Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepulauan Riau (Kepri), Ok Simatupang mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan rekan bisnis mereka yang berada di China. Rekan bisnis mereka bersedia untuk mendatangkan bantuan peralatan medis ke Batam.
Bahkan Ok Simatupang telah meminta Pemerintah Kota (Pemko) Batam untuk membantu mempermudah izin untuk mendatangkan peralatan tersebut ke Kota Batam. Sehingga pihak lain tidak mempersulit hadirnya APD ini.
Hal ini diungkapkan seusai dirinya bertemu langsung dengan Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad di Kantor Wali Kota Batam. Ok berharap pemerintah bisa segera memproses perizinan barang tersebut.
“Kita lagi komunikasikan ada kawan bisnis yang mau membantu, tapi mereka khawatir barang ini tidak bisa masuk karena pembatasan dan sebagainya. Makanya saya ketemu dengan Wali Kota (Wali Kota Batam, Muhammad Rudi) untuk bahas itu. Izinkan mereka untuk bisa turun ke Batam membawa alat kesehatan,” kata Ok di depan Kantor Pemko Batam, Selasa (24/3/2020).
Ia mengatakan, apabila Pemko Batam siap membantu, pihaknya meminta agar Pemko Batam menginventaris kebutuhan di Batam agar bisa langsung didatangkan. Ok menargetkan bantuan ini akan sampai dalam dua hari ke depan, dan bisa langsung digunakan untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.