Wali Kota di Meksiko Ditembak Mati saat Naik Mobil, Diduga Gara-gara Lockdown
Gomez ditembaki, di mana dia dilarikan ke rumah sakit dan sempat dirawat hingga akhirnya meninggal
TRIBUNBATAM.id - Warga di Meksiko dikejutkan kematian tragis seorang pejabat walikota di tengah upaya mencegah penyebaran wabah virus corona penyebab Covid-19.
Kabar menyebut, Wali kota di Meksiko tersebut ditembak mati geng kriminal.
Obed Duron Gomez, Wali Kota Mahahual, dibunuh ketika tengah berkunjung ke Xcalak, yang berlokasi di selatan Negara Bagian Quintana Roo.
Media yang terbit di kota itu memberitakan, si wali kota menumpang minibus putih bersama penumpang lain ketika ada kendaraan lain memepetnya.
Si pelaku melarikan diri, dan polisi menemukan 20 selongsong peluru di lokasi kejadian bersama kendaraan yang mereka pakai untuk menyerang.
Media setempat melaporkan, sebelum ditembak mati, Gomez sempat menerima ancaman dari geng kriminal yang biasanya mengambil narkoba dari Mahahual.
Sebabnya, Gomez memutuskan menerapkan lockdown dengan menutup jalanan kota guna mencegah penyebaran Covid-19, penyakit yang diakibatkan virus corona.
Kantor Jaksa Penuntut Umum Quintana Roo menyatakan, mereka segera menginvestigasi kejadian ini dengan motif penembakan belum diketahui.
Berbagai teori berseliweran, termasuk motif bahwa pembunuhan itu merupakan balas dendam setelah lima penjahat ditangkap pekan lalu.
Warga di Xcalak disebutkan hidup dengan memantau paket berisi kokain yang dijatuhkan dari pesawat pengedar narkoba di Pantai Karibia.
Pengedar asal Kolombia biasanya menggunakan pesawat untuk menjatuhkan barang haram tersebut di laut sebelum diambil menggunakan kapal.
Sering kali, kapal yang digunakan untuk mengambil tidak cukup cepat, sehingga kokain itu tersapu ke pantai, diambil warga lokal dan dijual.
Berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins, Meksiko melaporkan 2.785 kasus infeksi Covid-19, dengan 141 meninggal dan 633 sembuh.
"Negeri Sombrero" kemudian menyatakan keadaan krisis kesehatan, di mana mereka meminta warga lansia di atas 60 tahun untuk tinggal di rumah.
Wali Kota Sengaja Ingin Rasakan Virus Corona hingga Akhirnya Menyesal
Aksi nekat seorang wali kota yang ingin merasakan terinfeksi virus corona hingga kemudian menyesali perbuatannya.
"Saya terinfeksi dengan sengaja untuk mengembangkan kekebalan (tubuh) dan berpikir saya akan sakit sedikit selama tiga hari kemudian saya akan kebal," kata sang wali kota.
Kabar mengejutkan datang dari salah satu negara maju di dunia, Jerman.
Sejak wabah virus corona merebak di dunia, pasien Covid-19 di negara-negara Eropa malah lebih banyak dibanding negara asal pandemi berasal.
Eropa juga masuk sebagai pusat pandemi virus corona.
Jerman saja pada hari ini, Rabu (8/4/2020) menempati peringkat ke lima dengan kasus positif corona terbanyak dilansir dari Worldometers.info.
Jerman mencatat 107.663 kasus Covid-19 yang merenggut nyawa 2.016 orang.
Persebaran Covid-19 di Jerman tentunya membuat masyarakatnya lebih berhati-hati.
Namun demikian, salah satu Wali Kota di Jerman memilih untuk terinfeksi virus corona.
Hal tersebut dikabarkan oleh media Deutsche Welle dilansir dari Nypost.com.
Wali Kota tersebut bernama Stephan von Dassel (53) yang merupakan Wali Kota dari daerah Mitte.
Stephan mengaku memilih untuk merasakan terinfeksi Covid-19 sebagai kontribusi untuk merealisasikan tujuan jangka panjang.
Tujuannya adalah ikut bersama mengurangi atau meratakan kurva penderita Covid-19.
Stephan terinfeksi dari pasangannya yang juga positif Covid-19.
Tetapi, setelah Stephan sakit nampaknya dia cukup menyesal.
Pria ini tak menyangka bahwa sakit yang dideritanya lebih lama dari perkiraan.
"Saya sakit lebih lama dari yang saya kira," ungkap Stephan.
Awalnya, Wali Kota Mitte ini mengira tubuhnya memiliki kekebalan tubuh yang baik dan bisa sembuh selama tiga hari.
"Saya terinfeksi dengan sengaja untuk mengembangkan kekebalan (tubuh) dan berpikir saya akan sakit sedikit selama tiga hari kemudian saya akan kebal," ucapnya.
Karena sudah merasakan bahwa penyakit yang disebabkan oleh Covid-19, Stephan kembali mengingatkan untuk melakukan social distancing.
Walaupun demikian, Stephan mengaku bertanggung jawab atas pilihannya terhadap penyakit Covid-19.
Saat ini Stephan memilih untuk mengkarantina dirinya dan tak mau pergi ke mana-mana agar tak menulari teman-temannya.
"Saya tidak bisa memahaminya dan tidak akan menularkan kepada siapapun, tetapi (virus corona) itu ternyata lebih buruk dari apa yang saya bayangkan," ucap Stephan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Terapkan Lockdown untuk Cegah Covid-19, Wali Kota Meksiko Ditembak Mati Geng Kriminal