Kirim Surat Klarifikasi, Said Didu Dinilai Enggan Minta Maaf, Luhut: Beranilah Bertanggung Jawab!
Said Didu mengirimkan surat berisi klarifikasi atas ucapannya yang dipermasalahkan pihak Luhut Binsar Pandjaitan dalam tayangan YouTube.
TRIBUNBATAM.id - Polemik antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dengan mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu belum reda.
Sebelumnya, Said Didu mengirimkan surat berisi klarifikasi atas ucapannya yang dipermasalahkan pihak Luhut Binsar Pandjaitan dalam tayangan YouTube.
“Bila dalam dua kali 24 jam tidak minta maaf maka kami akan menempuh jalur hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku,"demkian disampaikan Luhut melalui Juru Bicaranya, Jodi Mahardi yang disampaikan dengan keterangan tertulis pada Jumat (3/4/2020).
Asal mula tuntutan ini terjadi dari kanal YouTube Muhammad Said Didu yang diwawancarai Hersubeno Arief berdurasi 22 menit, beberapa waktu lalu.
Dalam video tersebut, Said Didu menyoroti soal isu persiapan pemindahan IKN baru yang masih terus berjalan di tengah usaha pemerintah dan semua pihak menangani wabah covid-19.
Said Didu mengatakan, hal tersebut menunjukkan bahwa pemerintah tidak memprioritaskan masalah kesejahteraan rakyat umum dan hanya mementingkan legacy.
Said Didu menyebutkan bahwa Luhut ngotot agar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak “mengganggu” dana untuk pembangunan IKN baru dan hal tersebut dapat menambah beban utang negara.
Atas adanya tuntutan permintaan maaf tersebut, Muhammad Said Didu pun melayangkan surat klarifikasi kepada Luhut Binsar Pandjaitan. Surat tersebut diketahui telah dikirim pada hari ini, Selasa (7/4/2020).
"Sudah tadi pagi (dikirim suratnya ke Luhut), jam 11," katanya kepada Kompas.com, Selasa (7/4/2020).
Berikut isi surat klarifikasi dari Said Didu ke Luhut, dikutip dari akun Twitter @msaid_didu:
1. Video yang berjudul Luhut: Uang, Uang dan Uang di channel Youtube M. Said Didu adalah ulasan analisis prioritas kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi Corona (covid-19).
2. Pernyataan saya bahwa Pak Luhut hanya memikirkan uang, uang dan uang merupakan rangkaian tidak terpisahkan dari analisis tersebut, yang maknanya adalah:
A. Bahwa kebijakan pemerintah saat ini lebih mengutamakan kebijakan penyelamatan ekonomi dibandingkan dengan kebijakan mengatasi dampak pandemi Corona.
B. Bahwa Menteri Koordinator Kemaritimsn dan Investasi (Bpk Luhut B. Panjaitan) lebih mengutamakan kebijakan penyelamatan investasi yang mungkin merupakan pelaksanaan tugas Bapak.
3. Pernyataan saya terkait dengan Sapta Marga yang secara jelas saya katakan bahwa "semoga terbesit kembali sapta marga" merupakan harapan kepada Bapak sebagai Purnawirawan TNI bahwa dengan jiwa sapta marga pasti akan memikirkan rakyat, bangsa, dan negara.