VIRUS CORONA DI SINGAPURA
2 Pemuda Singapura Bikin Prank Menyebarkan Virus Corona dengan Meminum Jus Botol di Supermarket
Dua pemuda Singapura didakwa di pengadilan setelah mereka diduga minum dua botol jus buah di supermarket lalu meletakkannya kembali di rak pendingin.
TRIBUNBATAM.id, SINGAPURA- Di tengah wabah virus Corona yang sedang melanda secara global, masyarakat diminta untuk berhati-hati dalam melakukan aktifitasnya.
Hal tersebut guna mencegah penyebaran virus Corona lebih banyak lagi.
Namun sayangnya, ada saja oknum-oknum yang justru melakukan hal konyol hingga tidak terpuji berkaitan dengan virus Corona.
Seperti yang terjadi di Singapura ini.
Di tengah pandemi Covid-19, dua pemuda Singapura didakwa di pengadilan setelah mereka diduga minum dua botol jus buah di supermarket kemudian meletakkannya kembali di rak pendingin, Kamis (9/4/2020).
Dikutip Tribunnewswiki dari South China Morning Post pada Sabtu (11/4/2020), dua pemuda tersebut bernama Quek Xuan Zhi dan Nigel Pang Yew Ming.
• Detik-detik Pasien Covid-19 dari Ijtima Ulama Gowa Mengamuk, Pecahan Kaca Tak Mau Diisolasi
• Reaksi Ganjar Pranowo Ada Penolakan Jenazah Perawat di Semarang: Buat Tatu Ati. Saya Mohon Maaf
Keduanya berusia 17 tahun dan masing-masing menghadapi satu tuduhan tindakan gangguan publik dengan niat yang sama.
Jika dinyatakan bersalah, mereka masing-masing dapat dipenjara hingga tiga bulan, didenda hingga 2 ribu Dollar Singapura atau bahkan dihukum dengan keduanya.
Keduanya ditangkap setelah sebuah laporan polisi diajukan pada 8 Februari 2020 melalui sebuah video yang menunjukkan seorang pemuda minum minuman di sebuah supermarket FairPrice dan meletakannya kembali di rak.
Salah satu pemuda ini mengunggah video tersebut ke akun Instagram pribadinya, namun video tersebut telah disalin dan menyebar di media sosial.
Dalam video tersebut, seorang pemuda berkaus putih terlihat mengambil minuman dari rak pendingin di supermarket sebelum meneguk minuman itu.
• VIDEO - Sejak Ada Kebijakan Social Distancing, Begini Kondisi Pasar TOS 3000 Batam
• Janda Muda Tak Kuat Rayuan Pria Ngaku Kapten TNI, Transfer Duit Rp 60 Juta & Pelaku Kini Menghilang
Sementara satu pemuda lainnya tampak merekam kejadian itu dan menanyakan bagaimana rasa minuman tersebut.
Bahkan, video tersebut disertai dengan keterangan 'how to spread wuhan' (bagaimana menyebarkan Wuhan) yang disinyalir merupakan wabah virus corona.
Dalam sebuah pernyataan pada 10 Februari 2020, NTUC FairPrice mencatat bahwa pembuat video itu telah membuat permintaan maaf secara publik dan mengatakan mereka telah mengambil dua botol jus tersebut dan membayarnya.
Namun demikian, meskipun video tersebut dianggap sebagai video prank atau video iseng, pihak supermarket menunjukkan bahwa masalah itu dianggap sangat serius.
Karena menyebabkan alarm yang tidak perlu bagi masyarakat, diperburuk oleh situasi virus corona.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (8/4/2020), polisi mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir tindakan apapun yang memicu alarm publik yang tidak semestinya, terutama selama periode sensitivitas yang sedang meningkat.
• Ikut Rayakan Ulang Tahun EXO, Grup Band DMasiv Rilis Cover Lagu Lets Love - Suho
• APA Itu Stevens Johnson Syndrome? Kelainan Langka pada Kulit, Alat Kelamin dan Mata
Di pengadilan pada hari Kamis, pengacara Quek Tan Hee Joek meminta perintah pembumkaman untuk dikenakan pada identitas kliennya, mengutip ketentuan baru di bawah Undang-Undang Anak-anak dan Orang Muda yang disahkan di Parlemen untuk melindungi pelaku di bawah usia 18 tahun.
"Mengingat perhatian media yang tinggi, (saya mendesak pengadilan untuk) mempertimbangkan untuk melindungi identitasnya sementara itu karena dia baru berusia 17 tahun," kata Tan, menambahkan bahwa kliennya cenderung mengaku bersalah atas perbuatannya.
Namun Hakim Distrik, Adam Nakhoda menolak permohonan itu setelah Wakil Jaksa Penuntut Umum, Timotheus Koh menyatakan bahwa tidak ada dasar hukum untuk itu.
Pang tidak diwakili oleh pengacara pada hari Kamis.
Quek dan Pang akan kembali ke pengadilan pada tanggal 8 Mei dengan masing-masing tetap dengan jaminan sebesar 3 ribu Dollar Singapura.
(Tribunnewswiki.com/Natalia Bulan R P)