VIRUS CORONA DI SINGAPURA

Temukan Gambar Tak Senonoh, Singapura Larang Tenaga Pengajar Gunakan Aplikasi Zoom

Singapura keluarkan kebijakan yang melarang para tenaga pengajar agar tak lagi gunakan aplikasi Zoom. Hal ini lantaran ditemukan gambar tak senonoh.

Computerworld
Ilustrasi work from home menggunakan video call. 

TRIBUNBATAM.id, SINGAPURA - Singapura telah mengeluarkan perintah kepada tenaga pengajar agar tak lagi menggunakan aplikasi Zoom.

Aplikasi Zoom biasanya digunakan para tenaga pengajar untuk melakukan obrolan video bersama muridnya secara online di tengah wabah virus Corona atau Covid-19 ini.

Kebijakan ini di ambil Singapura karena adanya penemuan gambar tak senonoh.

Ditemukan gambar yang mengandung unsur pornografi dalam pelajaran sekolah di negara itu yang diduga disebabkan adanya peretasan.

Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (10/4/2020), langkah ini dilakukan saat tingkat keamanan aplikasi tersebut mulai diragukan banyak pihak.

Dalam satu peristiwa yang terjadi baru-baru ini, seorang ibu dari siswa di Singapura mengatakan bahwa para peretas ini mengunggah gambar-gambar cabul dalam obrolan, sebelum meminta para siswa perempuan untuk menunjukkan hal yang tidak senonoh di kelas.

Kran Ekspor Ikan ke Singapura dan Malaysia Tutup, Nelayan Lingga Keluhkan Harga Jual Ikan Anjlok

Kasus ini merupakan satu dari banyaknya pelanggaran keamanan serupa yang dilaporkan terjadi belum lama ini.

Aplikasi Zoom memang tengah mendapatkan sorotan, di tengah popularitas yang terus meningkat karena banyak pihak yang menggunakan layanan ini sebagai sarana baru untuk mengadakan meeting tanpa perlu bertatap muka secara langsung.

Bahkan dunia pendidikan kini juga mendorong para siswa di seluruh dunia untuk mempraktikkan metode belajar jarak jauh, karena pembatasan interaksi fisik dan sosial (physical dan social distancing) yang diberlakukan banyak negara demi mencegah penyebaran viris corona (Covid-19).

"Ini adalah insiden yang sangat serius," kata pejabat Kementerian Pendidikan Singapura Aaron Loh, mengacu pada dua kasus peretasan di Singapura yang terjadi baru-baru ini.

Ia menambahkan bahwa pihaknya saat ini sedang menyelidiki dugaan pelanggaran itu dan akan mengajukan laporan kepada aparat kepolisian jika memang diperlukan.

Loh mengatakan bahwa para guru telah diberikan pedoman keamanan terkait penggunaan Zoom.

Ia juga meminta agar mereka tidak berbagi tautan pertemuan dengan siapapun selain para siswa.

Para guru ini juga harus menggunakan login yang aman agar bisa mengakses obrolan.

Namun nyatanya peretasan di aplikasi Zoom pun terus berlanjut, sehingga mendorong kementerian tersebut untuk sementara waktu melarang total program pengajaran melalui aplikasi ini.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved