KISAH PASIEN CORONA SEMBUH

Kisah Pasien Corona Sembuh, Konsumsi Vitamin C dan Jangan Paranoid Hadapi Covid-19

Sembuh dari virus corona atau Covid-19 adalah persoalan imunitas. Pikiran menjadi salah satu yang mempengaruhi imunitas, karenanya sebisa mungkin jang

himpsi.or.id
30 Gambar Kartun Virus Corona atau Covid-19 untuk Anak-anak, Mudah Dipahami! 

Dia menyadari semua itu tidak mudah. Apalagi pasien yang diisolasi harus terpisah dari
keluarganya dan tak bisa beraktivitas seperti biasa yang dilakukan di luar sana.

Tapi Riko meminta agar semua pihak tidak paranoid menghadapi Covid-19.

Siapapun dan dimanapun memang dapat tertular, terutama mereka yang berada di usia rentan dan memiliki penyakit bawaan.

Pembeli mencuci tangan usai berbelanja di Pasar Klender, Jakarta Timur, Sabtu (11/4/2020). PD Pasar Jaya mulai menerapkan belanja dengan sistem daring atau online untuk meminimalisir potensi penyebaran virus corona atau Covid-19. Saat ini sebanyak 54 pasar tradisional di Jakarta siap melayani belanja online dan ditargetkan akan meluas hingga 100 pasar tradisional di Jakarta. Tribunnews/Herudin
Pembeli mencuci tangan usai berbelanja di Pasar Klender, Jakarta Timur, Sabtu (11/4/2020). PD Pasar Jaya mulai menerapkan belanja dengan sistem daring atau online untuk meminimalisir potensi penyebaran virus corona atau Covid-19. Saat ini sebanyak 54 pasar tradisional di Jakarta siap melayani belanja online dan ditargetkan akan meluas hingga 100 pasar tradisional di Jakarta. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

 

Menurutnya hal itu dapat diatasi dengan kewaspadaan dan dengan selalu mengingat untuk
cuci tangan serta tak menyentuh wajah.

"Jadi kalau menurut saya kita memang harus waspada terhadap Covid-19, tapi juga jangan
jadi paranoid. Yang penting kita mengedukasi diri bahwa kemana-mana pakai masker,
rajin cuci tangan, jangan pegang muka," tandasnya.

Sebagai pasien terjangkit virus corona dan kemudian sembuh, Riko Sihombing mengaku
sangat berterimakasih kepada para tenaga medis yang merawatnya di RSKD Duren Sawit,
Jakarta Timur.

Meski tak mengenal masing-masing pribadi dan tak dapat mengenali wajah dari tenaga medis tersebut, ia sangat mengapresiasi totalitas mereka.

 

"Kami (pasien) nggak tahu muka (tenaga medis), nggak kenal karena pakai alat pelindung
diri (APD). Tapi saya salut, saya betul-betul apresiasi sama mereka," ujar Riko.

Menurutnya, para tenaga medis di tempatnya dirawat sudah berkorban banyak.

Salah satunya dengan memperpanjang shift jaga mereka dari empat jam menjadi enam jam.

Hal itu harus dilakukan, kata Riko, karena mereka kekurangan orang atau tenaga medis.

"Mereka kan kekurangan orang, idealnya mereka pakai APD itu cuma empat jam. Tapi
karena kekurangan orang akhirnya shift mereka dibuat per 6 jam," kata dia.

Memperpanjang shift jaga, otomatis para tenaga medis juga semakin lama menahan lapar,
haus dan rasa panas yang timbul akibat memakai APD.

"Per 6 jam itu bayangkan mereka nggak bisa makan, minum, ke belakang, buang kecil aja
ke pampers. Dan itu panasnya luar biasa di dalam itu. Makanya di koridor itu dibikin
sangat dingin suhunya," tandasnya

 

Vitamin C alami antara lain bisa ditemukan di buah jeruk.
Vitamin C alami antara lain bisa ditemukan di buah jeruk. (Healthline)

Wajib Konsumsi Vitamin C dan Obat yang Disebut Jokowi

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved