VIRUS CORONA DI CHINA

Lockdown Berakhir, Begini Kisah Warga Wuhan China Rayakan Kebebasan Pasca 3 Bulan Terkurung

Setelah tiga bulan, Kota Wuhan China merayakan berakhirnya penutupan atau lockdown akibat virus Corona atau Covid-19. Begini kisah para warga Wuhan.

ROMAN PILIPEY/EPA-EFE
Warga berjalan memakai masker di jalanan yang masih dipasang pagar pembatas di Wuhan, China, 30 Maret 2020. 

TRIBUNBATAM.id, CHINA - Setelah tiga bulan, Kota Wuhan China merayakan berakhirnya penutupan atau lockdown akibat virus Corona atau Covid-19.

Masyarakat Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China untuk pertama kali bisa kembali menikmati berpergian secara bebas.

Bahkan jalanan juga telah dibersihkan pasca berakhirnya lockdown.

Bunga dan pohon ditanam di taman di seberang rumah sakit yang sebelumnya dipenuhi pasien yang panik dan sakit.

Melansir The Guardian, Sabtu (11/4/20202), sebelum tengah malam Rabu pekan lalu, ketika lockdown secara resmi dicabut, outlet berita pemerintah mengirim drone ke langit untuk merekam bangunan dan jembatan yang menyala.

Mobil-mobil berbaris di tol, menunggu untuk segera dikendarai. Pengemudi menggambarkan perasaan akhirnya "terbebaskan".

China Belum Sepenuhnya Bebas virus Corona, Puluhan Kasus Baru Covid-19 Masuk dari Luar Negeri

Beberapa perumahan mengibarkan bendera yang menyatakan "bebas virus".

Salah satu mengatakan: "Pertempuran yang menentukan, kemenangan yang menentukan."

Belum banyak perubahan

Tetapi, bagi kota berpenduduk 11 juta dengan 2.500 orang di antaranya meninggal karena virus Corona, belum banyak perubahan yang dirasakan.

"Kami belum merasakan banyak perubahan," kata Zhang, 50, yang tinggal di Distrik Wuchang dan telah dikarantina di rumah. Bagi dia, lockdown masih belum berakhir sepenuhnya.

Keluarnya Wuhan dari lockdown adalah bagian dari upaya yang lebih luas oleh pejabat China untuk meyakinkan publik bahwa kehidupan dapat kembali normal dan pihak berwenang telah mengalahkan virus tersebut.

"Pembukaan kembali Kota Wuhan untuk mengirim sinyal bahwa China akan kembali menghidupkan ekonomi mereka. Tetapi terlepas dari upaya pemerintah, orang akan tetap sangat berhati-hati, ”kata Ho-Fung Hung, seorang dosen ekonomi politik di Universitas Johns Hopkins.

Menurutnya, masyarakat tidak dapat dengan mudah melupakan kesalahan langkah awal pemerintah dalam menyebabkan krisis, khususnya bagi mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai atau mengalami gangguan kesehatan.

Toko, bioskop, tempat hiburan masih tutup

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved