VIRUS CORONA DI BANTUL
Satu Keluarga di Bantul Positif Virus Corona, Baru Pulang dari Jakarta Buat Berobat di Rumah Sakit
Satu keluarga yang terdiri dari tiga orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, seluruhnya terkonfirmasi positif terjangkit virus Corona.
TRIBUNBATAM.id, BANTUL- Sungguh malang nasib satu keluarga di Bantul ini.
Harapan keluarga tersebut untuk menyembuhkan satu di antara anggota keluarganya dengan berobat ke RS di Jakarta malah membuat mereka terinfeksi virus Corona.
Satu keluarga setelah pulang dari Jakarta terinfeksi virus Corona karena mengunjungi salah satu rumah sakit untuk berobat.
Berikut kisah lengkap tiga orang anggota keluarga terpapar Covid-19.
Satu keluarga yang terdiri dari tiga orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, seluruhnya terkonfirmasi positif terjangkit virus Corona.
Mereka diduga terpapar virus itu saat berkunjung ke Jakarta beberapa waktu lalu.
• Masuk Daerah Padat, Warga Sagulung Kota Apresiasi Aksi Relawan Semprot Disinfektan Cegah Corona
• 4 Regu Gabungan Dikerahkan Dalam Patroli Skala Besar Cegah Penyebaran Virus Corona di Anambas
"Pulang dari Jakarta karena salah satunya menjalani pengobatan di sana, yang jelas di Jakarta bukan pengobatan Covid," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa, dalam pesan singkatnya, Minggu (12/4/2020).
Dengan tambahan ini, maka jumlah pasien positif Covid-19 yang masih dalam perawatan di Bantul berjumlah tujuh orang.

Seluruhnya menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Bantul, RSUP dr Sardjito, RSPAU DR. S. Hardjolukito, RSUD Sleman, dan RSUD Kota Yogyakarta.
Selain itu, ada 43 warga Bantul yang jadi pasien dalam pengawasan (PDP).
Pemerintah Kabupaten Bantul juga mengawasi 561 orang dalam pemantauan (ODP).
Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mengimbau kepada masyarakat untuk jaga jarak dalam berinteraksi.
• Alat Bantuan Singapura Mulai Dipakai, Tes PCR Covid-19 Warga Diawali dari Kecamatan Batam Kota
• Kapolres Bintan Datangi Gudang Sembako, Pastikan Stok dan Harga Barang Stabil Jelang Ramadan
Selain itu kepada masyarakat untuk tidak melakukan pengucilan atau stigmatisasi terhadap ODP/PDP/ Pelakuku perjalanan.
"Jaga Situasi kondusif agar kita bisa berhati-hati dan waspada," kata Sri Joko. (Kompas.com/ Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono/ Teuku Muhammad Valdy Arief)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pulang dari Jakarta, Satu Keluarga di Bantul Positif Terinfeksi Virus Corona"

Saran Ahli untuk Pekerja Rumah Sakit yang Rentan Virus Corona
Orang yang bekerja di lingkungan kesehatan adalah kelompok berisiko tinggi terpapar virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Perwakilan Solidaritas Berantas Covid-19, Prof. Akmal Taher.
Akmal menegaskan, orang yang bekerja di lingkungan kesehatan bukan cuma dokter dan perawat.
"Pekerja di Rumah Sakit itu bukan cuma perawat atau dokter, tapi semua individu di sana (fasilitas kesehatan) termasuk high risk (Covid-19)," kata Akmal dalam diskusi daring bertajuk Hari Kesehatan Dunia 2020: Aksi Nyata Masyarakat Sipil di Masa Pandemi, Kamis (9/4/2020).
• Rencana Latihan Real Sociedad Selasa (14/4/2020) Besok Akhirnya Dibatalkan, Ini Sebabnya
• Cara Menyimpan Buah dan Sayur Tanpa Kulkas, Masih Bisa Tetap Segar dan Tahan Lama
Semua pekerja di fasilitas kesehatan yang dimaksud adalah dokter, perawat, tenaga kebersihan, tenaga laundry, tenaga di area dapur, dan sebagainya.
Kenapa pekerja di fasilitas kesehatan disebut rawan terpapar Covid-19?

Dijelaskan Akmal, rumah sakit terutama yang menjadi tempat rujukan pasien Covid-19 berisiko tinggi menjadi tempat penyebaran virus SARS-CoV-2.
Dokter dan perawat menjadi rentan karena mereka berhadapan langsung dengan pasien.
Namun pekerja rumah sakit di bidang lainnya juga berisiko terinfeksi Covid-19 jika tak sengaja terpapar virus di area bertugas.
"Makanya, kenapa awalnya yang jadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) adalah petugas kesehatan," ujar Akmal.
Menurut Akmal, hal ini berdampak pada kuantitas dan kualitas para pekerja di bidang kesehatan.
• Hand Sanitizer Bantuan Singapura Segera Dibagi Gratis, Warga Batam Cukup Bawa Botol
• Kesan Valentino Rossi Setelah Ikut Balapan MotoGP Virtual: Terasa Aneh, Tapi Menyenangkan
Dengan bertambahnya kasus orang positif Covid-19 setiap harinya, penularan lokal di antara orang yang bekerja di rumah sakit rujukan juga semakin besar.
Dia menambahkan, pemeriksaan skrinning bagi para pekerja rumah sakit adalah langkah strategis untuk dapat menurunkan angka kasus Covid-19 dan bahkan berujung kematian di kalangan petugas rumah sakit.
"Dalam kondisi ini (pandemi Covid-19), yang sangat strategis adalah perangnya tenaga kesehatan.
Jika tenaga kesehatan saja kena (terinfeksi), kita bisa apa?" ujar dia.
Untuk diketahui, hingga Jumat (10/4/2020), data di DKI Jakarta menunjukkan ada 161 petugas medis yang terinfeksi Covid-19.
Pemeriksaan atau skrining melalui tes tersebut, tidak hanya berhenti di taraf rumah sakit saja, melainkan juga harus turun ke puskesmas atau layanan primer lainnya.
• Sinopsis Fortress 2: Re-Entry Dibintangi Christopher Lambert, Tayang Pukul 23.00 WIB di Trans TV
• DPRD dan Pemprov Kepri Bahas Dana Penanganan Covid-19 Lewat Video Conference
"Jadi kita tidak menunggu, tapi melakukan lebih dulu.
Menjaga kesehatan dan keselamatan tenaga kesehatan itu, semua pegawai di fasilitas kesehatan, yang (saat ini jumlahnya) bukannya menurun tapi meningkat," tuturnya. (Kompas.com/ Ellyvon Pranita/ Gloria Setyvani Putri)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pekerja di Rumah Sakit Rentan Terinfeksi Corona, Ahli Sarankan Ini"
dan di Tribunnews.com dengan judul Satu Keluarga di Bantul Positif Terinfeksi Virus Corona, Pulang dari Jakarta untuk Berobat di RS