TRIBUN WIKI

Asal Usul Yakiniku, Hidangan Populer Asal Jepang, Menyebar Setelah Perang Dunia ke II

Yakiniku adalah sebuah istilah dalam bahasa Jepang untuk menyebut daging yang dipanggang atau dibakar di atas api.

Editor: Eko Setiawan
Kompas
Honetsuki Kalbi (Iga pendek). 

TRIBUNBATAM.id - Salah satu hidangan populer asal Jepang yakni yakiniku.

Nama yakiniku adalah sebuah istilah dalam bahasa Jepang untuk menyebut daging yang dipanggang atau dibakar di atas api.

Dalam arti yang lebih luas, yakiniku mencakup berbagai masakan daging sapi, babi, atau jeroan yang dipanggang, seperti bistik, daging domba panggang (jingisukan), dan barbeque.

Yakiniku dimasak dengan cara dipanggang di atas api dari arang atau gas dengan memakai kisi-kisi dari besi atau di atas plat dari besi (teppan).

Potongan daging yag dibentuk segi empat biasanya ditusuk dengan tusukan dari logam sebelum dipanggang.

Di berbagai restoran Jepang, daging yakiniku yang berukuran besar sering kali perlu dipotong dengan gunting setelah dipanggang di hadapan pengunjung restoran.

Sebelum memasak yakiniku di restoran Jepang, biasanya pengunjung bisa memilih sendiri daging mentah yang diinginkan.  

Asal Usul Yakiniku

Belum dipastikan secara jelas bagaimana asal usul yakiniku.

Namun, terdapat pernyataan bahwa budaya yakiniku (daging panggang) pertama kali menyebar setelah Perang Dunia II.

Melansir Tribunnews Wiki, ada teori yang diterima secara umum tentang munculnya Yakiniku, yaitu Yakiniku berasal dari horumon-yaki (daging sapi panggang atau jeroan babi) yang dianggap diperkenalkan oleh orang Korea di Jepang.

Pada hari-hari di mana orang-orang kekurangan makanan setelah perang, orang Korea di Jepang yang pandai menggunakan daging memperoleh jeroan daging sapi dan babi yang dibuang orang Jepang dan mereka membuka kedai di pasar gelap.

Di kedai tersebut, daging dipanggang di atas api terbuka yang kemudian menjadi populer.

Di warung Horumon-yaki ini, kemudian menggunakan iga dan iga pendek untuk menjadi bahan yakiniku, setelah itu mereka akhirnya berkembang menjadi restoran yakiniku masa kini.

Dengan demikian, Yakiniku dapat dikatakan berasal dari Korea Selatan.

Di tempat asalnya, Korea Selatan, Yakiniku dipanggang di depan mata pelanggan, daging dipotong menggunakan gunting yang kemudian di tata di atas piring.

Gaya memasak ini berbeda dengan Jepang, di Jepang orang-orang memasak daging yakiniku mereka sendiri.

Tradisi memasak sendiri seperti memasak hidangan sukiyaki di Jepang telah ada sejak lama.

Tradisi ini kemudian diikuti oleh orang Korea, mereka akhirnya berubah mengikuti cara memasak orang Jepang, yakni dengan membiarkan pelanggannya untuk memasak makanannya sendiri.

Bahan dan Cara Memasak

Jika Anda menginginkan untuk membuat hidangan yakiniku sendiri di rumah, Anda bisa melakukannya dengan panduan sebagai berikut:

Bahan-bahan

- 300 – 500 gram daging sapi has dalam (sirloin), diiris tipis-tipis

- 3 siung bawang putih diparut dan haluskan

- 1 buah bawang Bombay diiris memanjang

- 1 sdm minyak wijen

- 3 sdm kecap asin

- 1 sdt merica bubuk

- 1 sdm tepung maizena yang dicampur dengan sedikit air

- 3 sdm minyak goreng untuk menumis

- 2-3 sdm kecap manis (tergantung selera)

- Jahe seukuran ibu jari, parut dan ambil airnya

- Daun bawang dipotong panjang-panjang

- Cabe merah dibuang isi dan diiris memanjang

Cara memasak

- Cuci bersih daging yang sudah diiris lalu letakkan ke dalam sebuah mangkuk berukuran besar.

- Masukkan bawang bombay, bawang putih, jahe, merica, kecap asin, minyak wijen, daun bawang dan juga cabe merah ke dalam daging di mangkuk.

- Aduk campuran tersebut hingga merata lalu diamkan selama 15 hingga 30 menit.

- Panaskan minyak, tumis daging sapi. Saat hampir matang, masukkan cabe atau paprika dan juga bawang Bombay.

- Aduk sesekali hingga daging matang.

- Tambahkan kecap manis kemudian aduk kembali.

- Tuangkan tepung maizena yang sudah dicampur air, aduk hingga sausnya mengental.

- Setelah matang, angkat dan sajikan. Yakiniku bisa disajikan bersama nasi putih hangat.

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved