VIRUS CORONA DI BATAM
DIDUGA Tertular di Kantor, 3 Pasien Baru Covid-19 di Batam Jadi Warning Bahaya Transmisi Lokal
Dari ketiga kasus baru covid-19 di Batam diindikasikan pasien yang mengalami penularan transmisi lokal atau penularan dari lingkungan sekitar.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Selasa (14/4/2020) kemarin ada penambahan kasus positif covid-19 di Batam sebanyak 3 orang.
Ketiganya yakni seorang laki-laki dan 2 orang perempuan.
Yang harus diwaspadai, kasus baru tersebut diindikasikan sebagai pasien yang mengalami penularan transmisi lokal atau penularan dari lingkungan sekitar.
Misalnya, pasien kasus 13 adalah rekan kerja satu kantor dengan kasus 07 dan 08 yakni seorang ASN di lingkungan Pemerintah Kota Batam.
Sementara pasien covid-19 dengan kasus 14 adalah rekan kerja pasien 04 yang merupakan rekan kerjanya sesama guru di sekolah yang sama di Batam.
Melihat adanya transfer virus dari lingkungan sekitar tersebut, kini Tim Gugus Covid-19 di Batam mulai membagi kasus positif sesuai klaster nya masing-masing untuk memudahkan pemantauan.
• UPDATE Terbaru Corona di Kepri Rabu 15 April 2020, 3 Pasien Baru di Batam, Total 30 Positif Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi sempat mengingatkan soal bahaya transmisi lokal atau penularan covid-19 yang terjadi dari lingkungan sekitar.
Pasien positif Covid-19 nomor 10 Batam yang meninggal dunia, Selasa (14/4/2020) pukul 09.45 WIB di Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam misalnya, masuk dalam klaster Dinas Pemberdayaan Perempuan Kota Batam.
Dalam pers conference yang digelar berikut riwayat perjalanan penyakit dari pasien terkonfirmasi positif covid-19 di Batam Selasa (14/4/2020) kemarin :
Pasien Kasus 13
Pasien ini merupakan warga Kota Batam seorang laki-laki berusia 42 Tahun.
Berprofesi sebagai ASN, beralamat di Batam Center.
Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta dari 4 sampai dengan 6 Maret 2020 bersama rekan sekantornya.
"Dan yang bersangkutan juga merupakan rekan satu kantor dengan kasus 07 dan 08.
Sehubungan telah ditetapkannya terkonfirmasi positif (07 & 08) tersebut, Kamis, 9 Maret 2020 yang bersangkutan bersama rekan sekerjanya yang lain melakukan RDT di salah satu puskesmas dengan kesimpulan hasil “Reaktif”
Yang bersangkutan diedukasi oleh tim medis puskesmas untuk melaksanakan self isolation/Karantina mandiri di rumahnya karena keadaan umum yang bersangkutan sehat.
Kemudian pada Sabtu, 10 Maret 2020 guna memvalidasai hasil RDT sebelumnya tersebut yang bersangkutan kembali dilakukan pemeriksaan sample swab.
Informasinya baru diterima Senin malam, 13 Maret 2020 dengan hasil terkonfirmasi “Positif”,
"Dan ditetapkan sebagai kasus baru No. 13 Kota Batam. Berdasarkan hasil anamnesa yang dilakukan saat ini yang bersangkutan mengeluh tenggorokannya terasa sedikit gatal yang diikuti dengan batuk ringan, namun keadaan umum fisiknya terlihat sehat dan stabil. Dan saat ini yang bersangkutan telah dilakukan perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit rujukan RSBP Batam guna penanganan medis lebih lanjut," paparnya.
Pasien Kasus 14
Terkonfirmasi berikutnya adalah warga Kota Batam seorang perempuan.
Berusia 39 tahun. Merupakan guru salah satu sekolah swasta di Kawasan Sukajadi Batam Centre.
Pasien beralamat di kawasan perumahan Kecamatan Sei Beduk.
Berdasarkan anamnesa yang dilakukan yang bersangkutan mengaku pernah berobat di RSUD Embung Fatimah sekitar tiga minggu yang lalu
Dan dilakukan tindakan diagnostik pemeriksaan Laboratorium darah dan dahak oleh tim medis di sana dan hasilnya dokter pemeriksa memberikan penanganan pengobatan TB kepada yang bersangkutan secara rutin.
Perlu diketahui pada tanggal 16 Maret 2020 lalu yang bersangkutan pernah bersama dan kontak dekat dengan kasus terkonfirmasi positif kasus 04 yang merupakan rekan kerjanya sesama guru di sekolah yang sama.
Sesuai dengan hasil tracing yang diperoleh melalui kasus no 04 ini, Rabu, 8 April 2020 yang lalu tim medis salah satu puskesmas melakukan RDT kepada yang bersangkutan dengan kesimpulan hasil “Reaktif” dan dilanjutkan dengan edukasi agar yang bersangkutan untuk dapat melaksanakan Self Isolation/Karantina Mandiri dirumahnya.
Kemudian pada hari Jumat tanggal 10 April 2020, Tim BTKLPP melakukan pengambilan sample swab yang infonya baru diterima Senin malam, 12 April 2002 kemaren dengan hasil terkonfirmasi “Positif” dan selanjutnya ditetapkan sebagai kasus baru No 14 Kota Batam.
"Sesuai konfirmasi tersebut pada hari ini yang bersangkutan telah menjalani isolasi rawat inap di ruang isolasi/PIE RSBP Batam guna penanganan lebih lanjut dengan kondisi stabil," tuturnya.
Pasien Kasus 15
Terkonfirmasi berikutnya adalah warga Kota Batam seorang perempuan berusia 33 tahun.
Seorang ASN beralamat di kawasan Batam Centre, yang bersangkutan tidak memiliki riwayat perjalanan keluar kota, dan yang bersangkutan juga merupakan rekan satu kantor dengan kasus 07, 08 & 13.
Sehubungan telah ditetapkannya terkonfirmasi positif rekan sekantornya tersebut, Sabtu, 11 Maret 2020 yang bersangkutan bersama rekan sekerjanya yang lain melakukan pemeriksaan sample swab di salah satu rumah sakit swasta di kawasan Batam Centre.
Pada Rabu, 14 April 2020 diterima informasi atas nama yang bersangkutan dengan hasil terkonfirmasi “ Positif”, dan selanjutnya ditetapkan sebagai kasus baru No. 15 Kota Batam.
Berdasarkan hasil anamnesa yang dilakukan saat ini yang bersangkutan merasa tidak ada gangguan kesehatan yang berarti, kecuali setelah mendapat informasi mengenai hasil swabnya tersebut tenggorokannya terasa sedikit gatal, namun keadaan umum fisiknya terlihat sehat dan stabil.
"Dan saat ini yang bersangkutan dalam proses persiapan untuk dilakukan perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit rujukan RSBP Batam guna penanganan medis lebih lanjut," kata Rudi.
Sesuai dengan gambaran dari kasus-kasus sebelumnya dan hasil tracing yang telah dilakukan oleh tim,dapat kami sampaikan bahwa saat ini Kota Batam semakin diyakini telah terjadi kasus transmisi lokal, dengan kasus terbanyak pada cluster kantor di mana ASN tersebut bertugas.
"Dengan perkembangan situasi dan kondisi demikian tim kami saat ini masih terus bekerja secara optimal guna melakukan proses kontak tracing terhadap semua orang yang ditenggarai telah kontak dengan kasus sebelumnya maupun kasus yang saat ini dirilis," kata Walikota Batam, HM Rudi dalam rilisnya. (TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi)