VIRUS CORONA
Ini Saran Pemerintah China Agar Negara-negara ASEAN Bisa Lebih Cepat Bebas dari Virus Corona
Menlu Li Keqiang yang berada di Beijing, optimis Asia Timur akan menjadi yang pertama terbebas dari virus corona atau covid-19
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
Perdana menteri mengatakan negara-negara APT juga perlu mendukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam memainkan peran utama, dan bekerja sama untuk menjaga keamanan kesehatan masyarakat regional dan global.
KTT khusus, yang diketuai oleh Vietnam dalam kapasitasnya sebagai ketua ASEAN untuk tahun 2020, adalah pertemuan kunci untuk tanggapan COVID-19 kawasan Asia Timur yang berlangsung setelah KTT Pemimpin Virtual Luar Biasa G20 tentang COVID-19 pada tanggal 26 Maret.
Para pemimpin dari sepuluh negara ASEAN, bersama Presiden Korea Selatan Rok Moon Jae-in, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi hadir dalam pertemuan ini.
Para pemimpin yang berpartisipasi berbagi pandangan menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat COVID-19 ini.
Negara-negara APT harus meneruskan tradisi kerja sama, menunjukkan solidaritas dan bergandengan tangan dalam mengatasi tantangan ini.
Penting untuk meningkatkan pengalaman dan berbagi informasi, melakukan penelitian bersama dan pengembangan obat-obatan dan vaksin, dan membangun mekanisme regional untuk pengendalian epidemi, kata mereka.
Kembalikan Vitalitas Ekonomi
Negara-negara APT, yang mewakili sebagian besar ekonomi Asia, memiliki total volume perdagangan lebih dari 10 triliun dolar AS, hampir setengahnya adalah perdagangan intra-regional.
Sebagai tetangga dekat, negara-negara APT telah mengembangkan rantai industri yang lengkap dan struktur spesialisasi yang saling melengkapi, kata Li.
Dia meminta negara-negara APT menunjukkan peran positif dan khusus mereka dalam memerangi epidemi dan merevitalisasi ekonomi.
Negara-negara APT perlu lebih jauh mengurangi tarif, menghilangkan hambatan, mendorong arus perdagangan dan investasi, dan menjaga pasar tetap terbuka satu sama lain, kata Li.
Dia mengusulkan pembukaan "jalur cepat" untuk personel penting pada kunjungan mendesak di bidang perdagangan, logistik, produksi, dan layanan teknologi di antara negara-negara APT.
Negara-negara APT juga perlu bekerja menuju penandatanganan perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) dalam tahun ini sebagaimana disepakati dan berusaha untuk membawa integrasi ekonomi regional ke tingkat yang lebih tinggi, kata Li.
Dia juga menyarankan untuk menggunakan sepenuhnya mekanisme seperti Chiang Mai Initiative Multilateralization dan memanfaatkan Kantor Riset Ekonomi Makro APT untuk memperkuat kesiapan krisis.
Negara-negara APT juga harus berusaha memastikan pasokan gandum regional dan keamanan pasar, tambahnya.