Negatif Covid-19 Setelah 7 Hari, Kuburan Dosen UIN Digali Keluarga untuk Dipindah ke Kampung Halaman

Selama sepekan juga, pihak keluarga, kerabat, dan sahabat almarhum di Makassar, Gowa, Barru, dan daerahnya lainnya merasa terkucil dari warga

dok-Tribun-timur
NEGATIF - Abdul Rasyid Enjang Laten (1959-2020) saat masih menjabat Sekretaris DPW Partai Berkarya Sulsel, 2018/ 

Pihak dokter dan Tim Penaggulangan Covid-19 di Sulsel pun memutuskan jenazahnya dimakaman di Komplek Pemakaman Khusus pasien positiv Covid-19, di Macanda, Samata, Gowa, sekitar 17.5 km sebelah timur  Makassar, Ibu Kota Provinsi Sulsel. 

Almarhum juga pensiunan dosen Fakultas Ekonomi Islam UIN Alauddin Makassar itu dimakamkan tujuh hari lalu, Selasa (7/4/2020), karena dikabarkan terpapar virus Corona.

Tak ada pelepasan jenazah di rumahnya, di Komplek Gunungsari, Kecamatan Rappocini, Makassar.

7 Petugas KKP Positif Corona, Begini Penjelasan GM Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar

M Irfan Yahya, salah satu kerabat almarhum, menyebut Selain petinggi parpol dan dosen di Sulsel, Rasyid juga dikenal sebagai pendakwah dan pimpinan pondok pesantren serta pendiri sebuah lembaga penghafal Alquran di Kota Makassar.

Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar Prof Dr Abustani Ilyas MA, mengatakan almarhum Abdul Rasyid diketahui sebelumnya sudah mengajukan pensiun dini dari kampus UIN, dan diketahui selama 2 tahun terakhir rutin menjalani perawatan di rumah sakit.

Halim Muharram yang juga Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulsel ini meminta semua pihak, termasuk keluarga untuk tenang., tidak panik, dan tidak mengucilkan keluarga almarhum.

Pihak keluarga memohon dengan sangat dan mungkin jadi pelajaran untuk kami sekeluarga pun kita semua untuk lebih berhati-hati dalam memberitakan atau menyebar berita yang belum pasti kebenarannya. 

 “Wajar bila khawatir, tapi panik dan tidak peduli juga bukanlah solusi, hanya memperburuk situasi. Mari kita mengganti ketakutan menjadi kewaspadaan, tak perlu berlebihan dengan mencemasi hanya antisipasi. Pergunakan sosial media kita dengan bijak, pilah-pilih informasi.”

Mereka berpesan ke orang banyak. “ Sebar info kebahagiaan, agar selalu ada harapan, bukan ujaran kebencian apalagi menyesatkan. Semoga menjadi pelajaran buat kita semua. Kami akhiri dengan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas semua ucapan belasungkawa untuk beliau, dan kami ikhlas memaafkan orang-orang yang menyebar berita salah.”

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved