VIRUS CORONA DI BINTAN
PT BAI Serahkan Bantuan 30 Ribu Masker dan 500 Baju APD ke Tim Gugus Covid-19 Bintan
Tim Gugus Tugas Covid-19 Bintan mendapat bantuan APD dan masker dari PT Bintan Alumina Indonesia
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA
Suasana saat Tim Gugus Covid 19 Kabupaten Bintan menerima bantuan 500 pieces Alat Pelindung Diri (APD) dan masker sebanyak 30 ribu pieces dari PT. Bintan Alumina Indonesia (BAI).
TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Tim Gugus Covid 19 Kabupaten Bintan menerima bantuan 500 pieces Alat Pelindung Diri (APD) dan masker sebanyak 30 ribu pieces dari PT. Bintan Alumina Indonesia (BAI).
Bantuan tersebut secara simbolis diterima oleh Sekda Kabupaten Bintan Drs Adi Prihantara mewakili Bupati Bintan Apri Sujadi di Kantor Bapelitbang, Rabu (15/4/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Adi mengucapkan terimakasihnya atas bantuan yang telah diberikan.
Menurutnya, bantuan dari seluruh kalangan pihak, dinilai sangat berperan besar untuk ikut menangani permasalahan Covid-19 di Bintan.
"Ini tentunya menjadi suntikan semangat bagi kita, saling bahu-membahu dalam menangani Covid-19 ini. Kita doakan agar situasi segera pulih dan keadaan bisa kembali normal seperti biasanya," ujarnya.
Adi juga menuturkan, keberadaan masker dan APD saat ini menjadi suatu kebutuhan yang paling penting termasuk kebutuhan masker yang diperlukan khususnya bagi tenaga medis untuk menangani pasien Covid 19.
“Yang paling penting adalah kerjasama kita bersama dalam memutus mata rantai penyebaran,” ungkapnya.
Bupati Bintan Apri Sujadi mengungkapkan, keberadaan bantuan dari pihak ke tiga harus diinvetarisir secara keseluruhan.
Menurutnya hal itu menjadi penting agar bantuan yang diberikan nantinya tidak disalahgunakan penggunaannya.
"Harus diinvetarisir, mana alat bantuan pihak luar dan mana alat bantuan yang dialokasikan menggunakan APBD, sehingga bantuan tidak disalahgunakan. Hal ini juga penting bagi pertanggungjawaban keuangan daerah," tutupnya.
Siapkan APD
Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan segera menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas kesehatan saat bertugas menangani pasien yang diduga terpapar Covid-19.
Hal tersebut dikatakan Bupati Bintan Apri Sujadi saat turun bersama Kapolres Bintan AKBP Bambang di Pelabuhan Bulang Linggi, Kecamatan Bintan Utara, Rabu (25/3/2020) kemarin.
"Pengadaan alat pelindung diri (APD) tersebut akan dialokasikan melalui dana Covid-19. Pemesanan alat pelindung diri (APD) bagi petugas medis merupakan suatu hal yang penting. Jangan sampai, nanti terkesan tidak siap dalam penanganan wabah virus Covid-19 ini," tegasnya.
Apri menuturkan, bahwa pemerintah saat ini fokus menyasar beberapa area prioritas sebagai langkah pencegahan dengan penyemprotan cairan disinfektan.
Sejumlah lokasi tersebut meliputi sekolah, area rumah ibadah hingga area pelabuhan yang menjadi pintu masuk.
Menurutnya, Pelabuhan Bulang Linggi merupakan pintu masuk di Kabupaten Bintan yang masuk dalam prioritas penyemprotan cairan disinfektan.
Tujuannya untuk mensterilkan sehingga bisa membunuh kuman-kuman yang berada di permukaan benda-benda tertentu.
"Dengan itu saya berharap kepada masyarakat, hendaknya dapat selalu menjaga kesehatan terutama kebersihan diri, sering cuci tangan, banyak beristirahat dan konsumsi vitamin juga,"ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Bintan dr. Benni Antomi menuturkan, bahwa pihak RSUD Bintan juga sudah menyiapkan ruang isolasi sementara bagi penanganan virus Covid-19.
Ruang isolasi sementara tersebut akan dipergunakan sebagai antisipasi pasien sebelum dirujuk ke RSUD rujukan.
"Persiapan penanganan wabah virus Covid-19 tetap dilakukan, seperti menyiapkan ruang isolasi termasuk perlengkapan medis seperti alat pelindung diri (APD) dan baju hazmat bagi petugas medis.Ini guna mengantisipasi bila ditemukan wabah virus Covid-19 di Bintan," ucapnya.
Provinsi Jadi Andalan
Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri dalam menangani pasien Covid-19 masih kurang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, dr Gama Isnaeni mengatakan, stok APD selama ini hanya diterima dari Provinsi Kepri.
"Kalau untuk APD kita masih kurang banyak, karena yang dari Provinsi kemarin masih ada 6 APD yang kita terima. Sementara yang kita butuhkan APD ini di RSUD dan Puskesmas. Kalau menggunakan jas hujan atau pelindung yang tidak sesuai standar kita tidak ada," ujarnya, Rabu (25/3/2020).
Gama menyebutkan, tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien Covid-19 di Bintan sudah memadai.
Pihaknya bahkan sudah membentuk tim khsus untuk penanganan tersebut.
Gama juga meminta kepada masyarakat agar mengikuti saran pemerintah untuk melakukan social distancing.
Ini penting karena saat ini pemerintah pusat belum memutuskan mata rantai penyebaran virus Corona.
"Jika masyarakat tidak mengindahkan imbauan ini, upaya pemerintah mencegah penyebaran Covid-19 sia-sia dan efeknya wabah ini makin luas," tuturnya.
Gama juga menyebutkan, alat kesehatan (alkes) untuk mengecek keberadaan virus Corona dari Pemerintah Pusat belum sampai ke Bintan.
"Bintan belum ada alkes itu. Karena Pak Menhan saja baru tiba dua hari lalu. Sehingga butuh waktu untuk mendistribusikan ke daerah-daearah,” ucapnya.
Ia mengatakan, hingga saat ini belum ada masyarakat yang memeriksakan dirinya secara mandiri ke fasilitas kesehatan untuk benar-benar memastikan apakah dirinya terjangkit virus Corona atau tidak.
Gama mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan bekerja sama dengan RSUP Raja Ahmad Tabib di Tanjungpinang untuk penanganan ODP dan PDP dari Kabupaten Bintan.
"Mudah-mudahan informasi dari pusat mau mengecek massal ini benar-benar terlaksana. Kami meminta masyarakat tolong ikut saja anjuran pemerintah untuk tidak keluar di rumah kecuali penting. Kalau bisa jangan lama-lama duduk warung. Untuk setiap warung di Bintan kami juga sudah kirim surat edaran agar ikut serta mengikuti langkah-langkah pencegahan virus Corona ini,” tegasnya.
Perlu diketahui, bahwa dari data covid-19 di Provinsi Kepri pertanggal 19-24 Maret 2020,untuk di Bintan ada sebanyak 24 orang dalam pemantauan(ODP) sedangkan 2 orang pasien PDP sampai saat ini. (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)
Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan segera menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas kesehatan saat bertugas menangani pasien yang diduga terpapar Covid-19.
Hal tersebut dikatakan Bupati Bintan Apri Sujadi saat turun bersama Kapolres Bintan AKBP Bambang di Pelabuhan Bulang Linggi, Kecamatan Bintan Utara, Rabu (25/3/2020) kemarin.
"Pengadaan alat pelindung diri (APD) tersebut akan dialokasikan melalui dana Covid-19. Pemesanan alat pelindung diri (APD) bagi petugas medis merupakan suatu hal yang penting. Jangan sampai, nanti terkesan tidak siap dalam penanganan wabah virus Covid-19 ini," tegasnya.
Apri menuturkan, bahwa pemerintah saat ini fokus menyasar beberapa area prioritas sebagai langkah pencegahan dengan penyemprotan cairan disinfektan.
Sejumlah lokasi tersebut meliputi sekolah, area rumah ibadah hingga area pelabuhan yang menjadi pintu masuk.
Menurutnya, Pelabuhan Bulang Linggi merupakan pintu masuk di Kabupaten Bintan yang masuk dalam prioritas penyemprotan cairan disinfektan.
Tujuannya untuk mensterilkan sehingga bisa membunuh kuman-kuman yang berada di permukaan benda-benda tertentu.
"Dengan itu saya berharap kepada masyarakat, hendaknya dapat selalu menjaga kesehatan terutama kebersihan diri, sering cuci tangan, banyak beristirahat dan konsumsi vitamin juga,"ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Bintan dr. Benni Antomi menuturkan, bahwa pihak RSUD Bintan juga sudah menyiapkan ruang isolasi sementara bagi penanganan virus Covid-19.
Ruang isolasi sementara tersebut akan dipergunakan sebagai antisipasi pasien sebelum dirujuk ke RSUD rujukan.
"Persiapan penanganan wabah virus Covid-19 tetap dilakukan, seperti menyiapkan ruang isolasi termasuk perlengkapan medis seperti alat pelindung diri (APD) dan baju hazmat bagi petugas medis.Ini guna mengantisipasi bila ditemukan wabah virus Covid-19 di Bintan," ucapnya.
Provinsi Jadi Andalan
Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri dalam menangani pasien Covid-19 masih kurang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, dr Gama Isnaeni mengatakan, stok APD selama ini hanya diterima dari Provinsi Kepri.
"Kalau untuk APD kita masih kurang banyak, karena yang dari Provinsi kemarin masih ada 6 APD yang kita terima. Sementara yang kita butuhkan APD ini di RSUD dan Puskesmas. Kalau menggunakan jas hujan atau pelindung yang tidak sesuai standar kita tidak ada," ujarnya, Rabu (25/3/2020).
Gama menyebutkan, tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien Covid-19 di Bintan sudah memadai.
Pihaknya bahkan sudah membentuk tim khsus untuk penanganan tersebut.
Gama juga meminta kepada masyarakat agar mengikuti saran pemerintah untuk melakukan social distancing.
Ini penting karena saat ini pemerintah pusat belum memutuskan mata rantai penyebaran virus Corona.
"Jika masyarakat tidak mengindahkan imbauan ini, upaya pemerintah mencegah penyebaran Covid-19 sia-sia dan efeknya wabah ini makin luas," tuturnya.
Gama juga menyebutkan, alat kesehatan (alkes) untuk mengecek keberadaan virus Corona dari Pemerintah Pusat belum sampai ke Bintan.
"Bintan belum ada alkes itu. Karena Pak Menhan saja baru tiba dua hari lalu. Sehingga butuh waktu untuk mendistribusikan ke daerah-daearah,” ucapnya.
Ia mengatakan, hingga saat ini belum ada masyarakat yang memeriksakan dirinya secara mandiri ke fasilitas kesehatan untuk benar-benar memastikan apakah dirinya terjangkit virus Corona atau tidak.
Gama mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan bekerja sama dengan RSUP Raja Ahmad Tabib di Tanjungpinang untuk penanganan ODP dan PDP dari Kabupaten Bintan.
"Mudah-mudahan informasi dari pusat mau mengecek massal ini benar-benar terlaksana. Kami meminta masyarakat tolong ikut saja anjuran pemerintah untuk tidak keluar di rumah kecuali penting. Kalau bisa jangan lama-lama duduk warung. Untuk setiap warung di Bintan kami juga sudah kirim surat edaran agar ikut serta mengikuti langkah-langkah pencegahan virus Corona ini,” tegasnya.
Perlu diketahui, bahwa dari data covid-19 di Provinsi Kepri pertanggal 19-24 Maret 2020,untuk di Bintan ada sebanyak 24 orang dalam pemantauan(ODP) sedangkan 2 orang pasien PDP sampai saat ini. (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)
Berita Terkait