Bayi 11 Minggu Positif Covid-19, Ibunya Langsung Panik, Padahal Keluarga Sudah Berhati-hati
Seorang ibu dikabarkan takut dan panik setelah mengetahui bayinya yang baru berusia 11 minggu menderita Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus
TRIBUNBATAM.id, LONDON - Seorang bayi yang masih berusia 11 Minggu terjangkit Virus Corona.
Sang ibu panik mengetahui kanbar tesebut setelah mengetahui sang anak positif Covid-19.
Padahal selama ini keluarga mengatakan sudah sangat berhati-hati.
Seorang ibu dikabarkan takut dan panik setelah mengetahui bayinya yang baru berusia 11 minggu menderita Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona.
• Jumlah Pasien Corona di RSBP Batam Bertambah, Minimnya APD untuk Tenaga Medis Masih Jadi Sorotan
• Tak Indahkan Himbauan Larangan Berkumpul, 27 Orang Ditangkap Sedang Berkaraoke, Termasuk Pemilik
• Hampir Sepekan, Polisi Belum Tetapkan Tersangka terkait Kasus Penyelundupan 48 TKI ke Bintan
Ares Banister, sang bayi, didiagnosis setelah dirawat di Leicester Royal Infirmary (rumah sakit NHS) pada Senin (13/4/2020) karena suhu tubuhnya tinggi.
Melansir BBC, Ibu sang bayi, Jodie Banister, dari Leicester, mengatakan bahwa sebelum tes positif pada Selasa (14/4/2020), Ares mengalami "hari yang buruk" tetapi sekarang mulai membaik.
Pihak rumah sakit mengatakan tidak dapat mengomentari kasus individu ini.
Nyonya Banister (30) mengatakan kalau keluarga telah "sangat berhati-hati" setelah bayinya terjangkit virus corona.
"Jadi, awalnya kami hanya berpikir, tidak mungkin Covid," jelas Banister.
"(Aku) ketakutan dan panik. Aku hanya duduk di sana dan menangis.
Sangat menghebohkan.
Hal pertama yang secara otomatis kupikirkan adalah dia akan mati.
Aku sangat takut."
Ares saat ini masih berada di rumah sakit dan ibunya, Jodie Banister berkata, "Karena tidak ada perawatan khusus untuk Covid, mereka hanya dapat membuatnya nyaman."
Banister kini berharap ketiga anaknya yang lain tidak tertular virus itu, dia menambahkan, "Aku dan anak-anak belum meninggalkan rumah selama berminggu-minggu.
Suamiku adalah seorang key-worker (pekerja kunci) yang harus keluar, tetapi ketika dia pulang kerja dia meninggalkan pakaiannya di pintu dan di tas cuci yang terpisah."
Pekerja kunci (key worker) adalah pekerja sektor publik atau sektor swasta yang dianggap memberikan layanan penting. Istilah ini sering digunakan di Inggris.
"Kami sudah menyeka pegangan pintu dan semua permukaan (benda). Kabar ini membuat kami kaget," imbuh Banister.
Dia merasa "seluruh dunia baru saja terbalik" setelah mengetahui kabar bayinya terjangkit Covid-19.
"Aku merasa sangat sangat sedih dan lelah. Aku terus mengawasinya untuk memeriksa apakah dia masih bernapas."
Banister mengatakan orang-orang yang melanggar aturan lockdown adalah manusia "egois dan seharusnya mereka tinggal di dalam rumah".
Dia meminta mereka untuk khawatir tentang orang-orang yanng rentan seperti bayinya.
Cegah Virus Corona, Bayi Baru Lahir di Thailand Dipasangkan Pelindung Wajah

Bayi baru lahir di Thailand dilaporkan langsung dipasangkan pelindung wajah untuk melindungi mereka dari virus corona.
Gambar yang berasal dari Rumah Sakit Praram 9 di Bangkok menunjukkan momen tatkala bayi itu mendapatkan kaca pelindung di bangsal kelahiran.
Selain Praram 9, Rumah Sakit Paolo yang berlokasi di Provinsi Samut Prakarn juga mengunggah bayi baru lahir mengenakan pelindung wajah.
"Kami memberikan pelindung ekstra bagi si kecil, dengan kaca pelindung bagi bayi yang baru lahir. Sungguh lucu," kata rumah sakit di Facebook dikutip The Independent.
Di tengah upaya pemerintah untuk menekan penyebaran, pada akhir Maret publik sempat menyoroti Raja Maha Vajiralongkorn.
Sempat, raja yang berkuasa sejak 2016 itu diketahui mengasingkan diri di hotel mewah di Jerman bersama dengan 20 selirnya.
Kabar bahwa keberadaan sang raja berada di hotel mewah tak pelak membuat warga Negeri "Gajah Putih" marah.
Meski, mereka berisiko melanggar aturan lese-majeste.
Berdasarkan aturan tersebut, setiap orang yang menghina atau mengkritik anggota kerajaan terancam mendekam di penjara selama 15 tahun.
Cerita Bayi Prematur 2 Kg, Lahir dari Ibu yang Terjangkit Covid-19

Tim dokter di Kamerun membantu proses persalinan seorang perempuan berusia 19 tahun, yang positif terinfeksi virus corona.
Dokter bernama Sone Charles menjelaskan, pasien tersebut awalnya mengeluhkan masalah pernapasan.
Selanjutnya, petugas medis di Rumah Sakit Pusat Yaoundé, Kamerun, menahannya di dalam ruang isolasi, setelah mendapati hasil tes positif Covid-19.
Charles menjelaskan, perempuan yang tidak diungkap namanya oleh pihak berwenang, menjalani proses persalinan prematur pada Sabtu malam lalu (4/4/2020).
Tim dokter yang bertugas berusaha untuk menyelamatkan bayi dan ibu tersebut.
Persalinan terjadi dalam satu jam tanpa adanya komplikasi.
Penjelasan ini disampaikan Dr. Yaneu Ngaha, yang memimpin tim membantu proses persalinan.
"Itu cukup cepat. Bayinya keluar dan kami (langsung) memisahkannya dari ibu, yang tidak menyentuh anak itu."
"Kami mengenakan jaket pelindung dan ibu juga mengenakan masker,” kata Ngaha.
“Ibu dan bayinya kini dalam kondisi baik,” sambung dia.
Ngaha menambahkan, sampel diambil dari bayi 14 jam setelah dilahirkan, dan rumah sakit kini sedang menunggu hasil tesnya.
"Bayi itu telah dipindahkan ke unit neonatal dan disimpan di inkubator karena dia prematur dengan berat sekitar dua kilogram."
"Kami memeriksa suhunya tiga kali sehari," kata Ngaha lagi.(*)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Bayi Umur 11 Minggu Positif Terjangkit Virus Corona, Sang Ibu Takut dan Menangis