China Hentikan Perang Terhadap 'Corona' RS Darurat Covid-19 di Wuhan Tutup karena Tak Ada Pasien
Pemerintah setempat rencananya hendak membongkar kembali rumah sakit darurat Covid-19 yang mereka bangun kemarin.
TRIBUNBATAM.id, CHINA - Masa Pandemi Corona di China sebagai Ibu Kandung yang melahirkan Covid-19 akan segera usai.
Sejauh ini, sudah tidak ada lagi pasien Corona di negara tersebut.
Pemerintah setempat rencananya hendak membongkar kembali rumah sakit darurat Covid-19 yang mereka bangun kemarin.
• Wabah Corona Luluh Lantakkan Ekonomi, Ini Sederet Jurus Pemerintah Mengurangi Dampak Sosial
• Viral di Medsos, Lagu Aisyah Istri Rosulullah Diplesetkan, Pria Surabaya Ditangkap Polisi
• Kalah Duel Dengan Pemilik Motor, Pelaku Curanmor Babak Belur, Beruntun Ada Polisi
China segera mengakhiri perang melawan corona.
Jumlah kasus virus corona di China dilaporkan telah menurun.
Pemerintah terkait telah menutup rumah sakit darurat terbesar yang dibangun pada Februari 2020 kemarin untuk mengobati pasien Covid-19 yang bergejolak di Wuhan.
Dikutip Tribunnews dari Economic Times, Xinhua melaporkan Rumah Sakit Leishenshan di Wuhan sudah berhenti beroperasi pada Rabu (15/4/2020) setelah pandemi corona berkurang.
RS Leishenshan merupakan satu di antara dua rumah sakit berkapasitas 1.000 tempat tidur yang dibangun dalam 10 hari untuk merawat pasien yang mengidap virus corona.

Pembangunan rumah sakit tersebut menjadi sorotan global saat China berusaha mengekang penyebaran virus corona.
Selain dua rumah sakit, China membangun 14 pusat kesehatan darurat tambahan untuk karantina dan merawat pasien Covid-19.
Semua fasilitas kesehatan tersebut belum lama ini telah ditutup.
Media China Daily melaporkan, para tim pekerja medis terakhir yang dikirim ke Hubei untuk melawan wabah itu juga telah meninggalkan Wuhan.
Tidak Ada Kasus Baru yang Dikonfirmasi di China
Rumah sakit darurat di Wuhan telah tutup karena tidak ada kasus infeksi corona baru yang dikonfirmasi pada Selasa (14/4/2020).
Namun, provinsi tersebut melaporkan satu kematian.
Komisi kesehatan provinsi mengatakan, ada 32 kasus tanpa gejala yang dilaporkan pada Selasa di Hubei, sehingga totalnya menjadi 619.
Semuanya pasien kini dalam pengawasan medis.
Kasus tanpa gejala merupakan kasus di mana orang dinyatakan positif terkena virus corona, tetapi tidak menunjukkan gejala seperti demam, batuk, atau sakit tenggorokan.
Sebagai catatan, mereka berisiko menularkan dan menyebarkan virus kepada orang lain.
China Kerahkan 42.000 Tenaga Medis ke Hubei
Sebelumnya, China mengerahkan 42.000 tenaga medis ke Hubai untuk menangani wabah yang pertama kali dilaporkan di Wuhan.
Pemerintah lalu mulai melakukan tindakan serius untuk menghentikan wabah dengan memberlakukan lockdown di Wuhan pada 23 Januari 2020.
Diberitakan sebelumnya, lockdown kota Wuhan kini sudah dicabut pada 8 April 2020 kemarin.
Untuk diketahui, lebih dari 3.000 pekerja medis di China telah dilaporkan terinfeksi virus corona.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: RS Darurat Covid-19 di Wuhan Tutup, Ribuan Pekerja Medis Tinggalkan Kota
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul China Segera Akhiri Perang Lawan Corona, RS Darurat Covid-19 di Wuhan Tutup karena Tak Ada Pasien