Wabah Corona Luluh Lantakkan Ekonomi, Ini Sederet Jurus Pemerintah Mengurangi Dampak Sosial

Melihat kondisi tersebut, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya membantu perekonomian masyarakat melalui berbagai kebijakan

Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi 

TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah melalui jaring pengaman sosial, membantu perekonomian rakyat yang terkena dampak COVID-19 baik langsung maupun tidak langsung.

Langkah untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 itu dinilai memiliki dampak ekonomi terhadap orang banyak.

"Pemerintah secara serius memberikan paket-paket stimulus ekonomi yang harus dilaksanakan oleh semuanya.

Kami berharap ini harus dijaga dengan baik dan harus tepat sasaran," kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto melalui keterangan tertulis, Kamis (16/04/2020).

Larang Keluarga Jenguk Pasien Covid-19, Ini Kebijakan RSBP Batam ke Suspect Virus Corona

Minta Sumbangan Untuk Covid-19 Tapi digunakan Buat Pribadi, 2 Warga Padang Ditangkap Polisi

Pemerintah, kata dia, menyadari adanya dampak nonmedis dari wabah yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.

Hal itu dapat dilihat dari banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian karena harus berada di rumah.

Melihat kondisi tersebut, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya membantu perekonomian masyarakat melalui berbagai kebijakan.

Jadi PDP, Hasil Swab Balita di Karimun Negatif Covid-19, Tinggal 1 Orang Lagi Masih Dalam Pengawasan

Beberapa kebijakan itu antara lain Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang menggunakan Dana Desa.

BLT tersebut dianggarkan akan menggunakan Rp 22,47 triliun yang direalokasi dari Rp 72 triliun yang dianggarkan untuk Dana Desa.

Masuk Zona Merah, Warga Karimun Diimbau Tak Pergi ke Tempat Ini, Termasuk Batam dan Tanjungpinang

Selain itu terdapat Kartu Prakerja dengan insentif bulanan yang mencapai Rp 3,5 juta per orang.

Tidak hanya itu, pemerintah juga sudah mecanangkan pengurangan tarif listrik sebesar 50 persen untuk para pelanggan kapasitas 450 watt selama tiga bulan.

"Ini gambaran semua dari keseriusan pemerintah untuk memberikan jejaring pengaman sosial agar masyarakat bisa menjalankan masa yang sulit ini dengan tenang, tanpa kepanikan," pungkas Yurianto.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved