VIRUS CORONA DI TANJUNGPINANG
Kontak dengan Wako Tanjungpinang, Ini Pengalaman Ihsan Jalani Rapid Test: Deg-degan Tunggu Hasilnya
Ini pengalaman yang dirasakan Ihsan, seorang wartawan di Tanjungpinang saat menjalani rapid test di kantor Dinas Kesehatan Tanjungpinang
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Ihsan, seorang warga di Tanjungpinang menjalani rapid test di Dinas Kesehatan Tanjungpinang.
Ia harus melakukan hal itu lantaran pernah kontak dengan Wali Kota Tanjungpinang Syahrul yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Bersama lima rekannya yang berprofesi sebagai wartawan, Ihsan pun menceritakan pengalamannya saat harus menjalani tes tersebut.
Kepada Tribunbatam.id, ia mengaku perasaan cemas tentu menghantui dirinya.
Lantaran namanya beserta sejumlah pejabat dan wartawan beredar di media sosial usai meliput di Lanud Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang.
• Jenazah Ibu Sempat Ditolak Warga, Anak Perawat RSUP Dr Kariadi Dapat Beasiswa Kuliah Sampai Lulus
• BREAKING NEWS - Seorang Warga Bintan Reaktif Covid-19, Bupati Bintan: Hasil Swab Belum Keluar
"Sebelum menjalankan rapid test, kami terlebih dahulu dihubungi oleh petugas. Saat dihubungi, petugas menanyakan seputar keluhan, riwayat penyakit yang menyerupai gejala Covid-19, riwayat perjalanan dan aktivitas selama 14 hari kebelakang, serta menanyakan keluarga di rumah," ujarnya saat akan menjalani rapid test, Kamis (16/4/2020).
Setelah itu, petugas meminta untuk segera ke Kantor Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang untuk melaksanakan tapid test.
"Tiba di sana, kami mengantre dulu beberapa menit. Karena banyak warga lain yang diduga pernah kontak langsung dengan pasien positif Covid-19 juga melaksanakan rapid test," ujarnya.
Ia melanjutkan, setelah antre, mulailah satu-persatu nama dipanggil petugas.
Pemeriksaan dengan rapid test sama halnya seperti memeriksa gula darah.
"Jari kita ditusuk pakai jarum kecil untuk mengeluarkan darah yang akan dijadikan sampel," sebutnya.
Usai itu, barulah petugas meminta untuk menunggu selama 15 menit untuk mengetahui hasilnya.
"Deg-degan juga nunggu hasilnya. Tapi alhamdulillah hasil kami non reaktif," ujarnya merasa lega saat itu.
Sebelum pulang ke rumah, petugas tetap memberikan arahan terlebih dahulu. Mereka harus melaksanakan karantina mandiri selama 14 hari serta tetap menggunakan masker meskipun tetap berada di rumah.
(Tribunbatam.id/endrakaputra)