Lama Tak Muncul, Mahathir Mohamad Sampaikan Pesan Ini ke Semua Pelajar Malaysia

Mahathir mengatakan, siswa harus mengambil keuntungan dari waktu dan teknologi yang tersedia untuk mempraktikkan pembelajaran berbasis rumah

Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
Twitter @SyedSaddiq
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Syaddiq (kanan) berpose dengan PM Malaysia Mahathir Mohamad dan CEO Gojek Indonesia Nadiem Makarim di Istana Putra Jaya, Senin (19/8/2019) 

TRIBUNBATAM.id, KUALA LUMPUR - Mantan Perdana Menteri Malaysia Dr Mahathir Mohamad sudah lama tak muncul setelah mundur dari jabatannya sebagai PM Malaysia.

Kamis (16/4/2020) dikutip dari News Strait Times Malaysia, Mahathir Mohamad menyampaikan pesan khusus kepada pelajar di Malaysia.

Ia mengingatkan semua siswa di Malaysia untuk tetap fokus pada pelajaran mereka, meski pemerintah sudah membatalkan ujian akhir.

Data Kasus Covid-19 Negara-negara ASEAN Hingga Kamis (16/4) Pagi, Filipina dan Indonesia Tertinggi

UPDATE Lelang Jersey Bertanda Tangan Cristiano Ronaldo Ditawar Pengusaha Taiwan Rp 40 Juta

Kumpulan Ucapan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan 1441 H, Bagus Dibagikan di WhatsApp

Pesan itu disampaikn Dr Mahathir melalui akun twitter-nya.

Mahathir mengatakan, siswa harus mengambil keuntungan dari waktu dan teknologi yang tersedia untuk mempraktikkan pembelajaran berbasis rumah.

“Meskipun pemerintah telah mengumumkan pembatalan ujian UPSR dan PT3 (ujian akhir), saya berharap anak-anak akan tetap fokus pada pembelajaran berbasis rumah."

"Teruslah belajar sebanyak mungkin, gunakan waktu ini dan teknologi saat ini dengan bijak," kata Dr Mahathir, yang juga mantan Menteri Pendidikan.

Kementerian Pendidikan Malaysa sudah mengumumkan pembatalan UPSR untuk siswa Kelas 6 (sekolah Dasar) dan PT3 untuk siswa Form 3 (SMP) karena pandemi Covid-19 saat ini.

Menteri Senior (Pendidikan) Dr Mohd Radzi Md Jidin mengatakan pembatalan UPSR dan PT3 tidak akan mempengaruhi proses evaluasi untuk penguasaan siswa atas pelajaran mereka di tingkat dasar dan menengah yang lebih rendah.

Dia mengatakan evaluasi akan dilakukan melalui metode baru yang akan diperkenalkan.

Mohd Radzi mengatakan itu adalah prioritas kementerian untuk memastikan siswa memiliki akses untuk belajar terlepas dari keadaan sehubungan dengan Perintah Kontrol Gerakan (MCO). (tribunbatam.id/son) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved