Breaking News

VIRUS CORONA

Ekuador Kewalahan, Ratusan Orang Meninggal Karena Covid-19, Peti Mati & Lahan Makam Kurang

Namun, pihak pemerintah menyebutkan pihak kepolisian telah memindahkan hampir 800 mayat atau tepatnya 771 mayat dalam beberapa pekan terakhir

Editor: Mairi Nandarson
Jose Sanchez / AFP
Orang-orang menunggu di samping peti mati dan kotak kardus untuk menguburkan keluarga mereka di luar pemakaman di Guayaquyil, Ekuador, pada 6 April 2020. 

TRIBUNBATAM.id, GUAYAQUIL - Pemerintah Ekuador mulai kewalahan menghadapi banyaknya kematian akiba virus corona.

Kesulitan yang terjadi Ekuador adalah terkait peti mati dan lahan pemakaman, saat ratusan orag meninggal dunia.

Dalam beberapa pekan terakhir, Pemerintah Ekuador mencatat ratusan kematian.

UPDATE, Lonjakan Kasus Corona di Singapura, Kini Berjumlah 4.427 Kasus, Kasus Baru di Asrama Pekerja

Niat, Bacaan dan Tata Cara Salat Tarawih di Rumah Selama Ramadan 1441 H/2020 Lengkap dengan Artinya

10 Gejala Terinfeksi Virus Corona yang Harus Diketahui, Tidak Lagi Sekadar Batuk dan Demam


Tentara mengangkut kotak-kotak kardus yang digunakan sebagai peti mati di pemakaman Paque de la Paz di Guayaquil, Ekuador, pada 9 April 2020 karena meningkatnya jumlah virus coronavirus COVID-19 di kota itu yang menyebabkan kekurangan peti mati. (Jose SANCHEZ / AFP)

Berdasarkan data worldometer jumlah orang yang terinfeksi virus corona di Ekuador 8,225 orang dengan jumlah kematian mencapai 403 orang.

Namun, pihak pemerintah menyebutkan pihak kepolisian telah memindahkan hampir 800 mayat atau tepatnya 771 mayat dalam beberapa pekan terakhir dari rumah-rumah warga di Guayaquil.

Guayaquil dilaporkan sebagai episentrum penyebaran wabah virus corona di negara tersebut.

Sebelumnya diberitakan, pemakaman jenazah korban Covid-19 menjadi masalah serius di Ekuador.

Wabah itu membanjiri layanan kesehatan darurat, rumah sakit, hingga tempat pamakaman.

Mengutip dari France24, pekerja kamar mayat di kota pelabuhan Ekuador tersebut mengaku tidak dapat mengatasi tumpukan mayat yang disimpan para penduduk.

Kisah Aya, Ibunya Meninggal Karena Virus Corona di Hari Ibu; Aku Ingin Memelukmu Ibu, Tapi Tak Bisa

Warga Guayaquil menggungah video di media sosial yang memperlihatkan mayat-mayat ditinggalkan di tepi jalan.

Lebih jauh, Kepala Gugus Tugas yang dibentuk pemerintah, Jorge Wated angkat bicara.

"Jumlah yang kami kumpulkan dengan satuan tugas, dari rumah penduduk melebihi 700 orang," ungkap Wated.

Wated menambahkan, pada Minggu (12/4/2020),  tim gugus tugas yang telah beroperasi selama tiga minggu terakhir telah mengumpulkan 771 mayat dari rumah penduduk.

Sekira 631 mayat dikumpulkan dari rumah sakit yang kamar mayatnya membeludak.

Wated tidak merinci penyebab kematian para korban.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved