VIRUS CORONA DI ANAMBAS

Tim Medis Periksa Kesehatan Keluarga Pasien Suspect Covid-19 di Anambas, 'Hasilnya Negatif'

Tim medis sudah memeriksa kesehatan keluarga pasien suspect Covid-19. Hasilnya negatif. Meski begitu, mereka tetap diminta jalani karantina di rumah

Editor: Dewi Haryati
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
ilustrasi Virus Corona | Covid-19. Tim medis sudah memeriksa kesehatan keluarga pasien suspect Covid-19 di Anambas. Hasilnya diketahui negatif. 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Tim Gugus Tugas Covid-19 Anambas sudah memeriksa kondisi kesehatan keluarga pasien suspect Covid-19 di Anambas. Terdiri dari istri dengan empat anaknya.

Terhadap mereka, sudah dilakukan penyelidikan epidemiologi, dan hasilnya mereka tidak mengalami keluhan.

Meski begitu, mereka tetap diminta menjalani karantina mandiri.

Hal ini seperti disampaikan Sekretaris Daerah Anambas, Sahtiar.

"Setelah dilakukan pengujian kepada keluarga pasien terduga, hasilnya negatif. Namun mereka kita minta untuk isolasi mandiri selama 14 hari tidak diperkenankan keluar rumah," kata Sahtiar, Jumat (17/4/2020).

Lebih lanjut ia mengatakan, sejak Kamis (16/4/2020), pihaknya sudah memutuskan kepada keluarga pasien dilakukan karantina di rumahnya.

Pelayanan Umum Dikurangi, RSUD Karimun Hanya Terima Pasien Gawat Darurat Setiap Sabtu

2 Hari Dikarantina Terpusat, 16 TKI Asal Karimun dari Malaysia Sudah Boleh Pulang, Ini Penjelasannya

Selama menjalani karantina di rumah, tim gugus tugas penanggulangan Covid-19 Anambas akan mempersiapkan mulai dari makanan, kebutuhan susu anaknya dan lainnya.

"Mereka tidak boleh lagi keluar rumah. Kami juga mendengar informasi, ada keluarganya yang mau datang, tapi kami tidak kasih dulu datang," jelas Sahtiar.

Sementara itu, Sahtiar mengatakan bagi yang pernah kontak dengan pasien akan dilakukan pencarian untuk dilakukan pengujian.

Ia mengingatkan masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan untuk tidak keluar rumah terlebih dahulu jika tidak ada kepentingan yang mendesak.

Jikapun memang mengharuskan keluar rumah, wajib menggunakan masker dan jika menggunakan kendaraan bermotor tidak boleh berboncengan.

Sahtiar juga meminta warga agar tidak panik dengan adanya kasus seorang warga yang dicurigai suspect Covid-19. Warga itu kini sudah dirujuk ke RSUP Tanjungpinang untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Tak Punya Riwayat ke Luar Daerah

Sekretaris Daerah Anambas, Sahtiar mengatakan, pasien suspect Covid-19 yang dirujuk ke RSUP Tanjungpinang tak punya riwayat perjalanan ke luar daerah.

Sebelum menjalani rapid test, pasien berinisial T (56) itu pernah berobat ke salah satu klinik di Anambas. Dia mengeluh demam.

Kemudian berobat lagi ke Puskesmas karena demamnya semakin parah. Tak kunjung membaik, akhirnya pasien itu dirujuk ke RSUD Tarempa dan dirawat inap di sana.

Diketahui pasien ini punya riwayat sakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Kemudian menjalani rapid test.

"Pertama kali pasien datang ke RSUD Tarempa untuk diuji demamnya, namun negatif. Ketika demamnya semakin parah, tim kesehatan kembali melakukan pengujian dan hasilnya reaktif, dan yang bersangkutan juga tidak ada riwayat melakukan perjalanan ke luar daerah," jelas Sahtiar, Jumat (17/4/2020).

Sahtiar mengatakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan protokol kesehatan, pasien tersebut akan diisolasi selama 14 hari di rumah sakit Provinsi Kepri di Tanjungpinang.

Sebab hanya pihak provinsi yang bisa melakukan itu. Sementara di Anambas belum punya alat untuk melakukan hal tersebut.

"Dari informasi yang kami dapat, hasilnya itu nanti akan dikirim ke Jakarta," terangnya.

Dengan adanya dugaan kasus ini, Kepulauan Anambas untuk pertama kalinya menghadapi pasien yang diduga suspect Covid-19.

"Ya, kita mungkin ini yang kedua kalinya ya. Sebelumnya ada walaupun yang kemarin itu negatif. Tapi berbeda kasusnya, kalau yang kemarin yang pertama itu kita belum melakukan uji rapid test.

Karena baru pertama mungkin dan alat rapid test juga belum ada. Dan untuk yang kejadian hari ini adalah pertama kalinya di Anambas, karena kita sudah lakukan tes dan pengujian dan ternyata reaktif," paparnya.

Dari informasi yang tribunbatam.id himpun, pasien suspect Covid-19 ini punya riwayat demam berdarah dengue (DBD).

Diberitakan, hasil rapid test terhadap seorang warga Kabupaten Kepulauan Anambas menunjukkan reaktif Covid-19.

Pasien berinisial T (56) itu memiliki gejala mirip Covid-19, diantaranya demam panas. Pasien itupun dikelompokkan suspect Covid-19 dan dirujuk ke RSUP Ahmad Tabib Tanjungpinang, Jumat (17/4/2020) sekira pukul 5.05 Wib menggunakan kapal Anambas 6 untuk penanganan lebih lanjut.

Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kepulauan Anambas, Sahtiar mengatakan, terkait satu pasien suspect Covid-19 ini, dia meminta masyarakat Anambas agar jangan panik dan jangan resah.

"Karena memang risiko dalam pencegahan Covid-19 seperti ini yang terjadi. Perlu kita sampaikan bahwa memang benar tadi malam ada pasien dari warga Anambas yang dilakukan pengujian rapid test di RSUD Tarempa," ujar Sekretaris Daerah Kepulauan Anambas, Sahtiar saat menggelar konferensi pers di posko Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19, Jumat.

Sahtiar menceritakan kronologi pasien suspect Covid-19 yang saat ini sedang berada dalam perjalanan menuju ke RSUP Tanjungpinang.

Pasien itu memiliki gejala demam panas, dan saat dilakukan rapid test terhadap yang bersangkutan hasilnya reaktif.

"Reaktif itu belum bisa kita pastikan apakah yang bersangkutan positif ataupun negatif. Sebab kita punya SOP keterkaitan orang yang kita PDP-kan memang harus dirujuk DNA untuk diketahui kepastian negatif atau positif-nya," papar Sahtiar.

Karena itu hasilnya akan diperoleh setelah menunggu 14 hari dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.

(Tribunbatam.id/Rahma Tika)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved