VIRUS CORONA DI BATAM
Dapat Sembako Gratis, Uripah Masih Bingung Bayar Pinjaman Koperasi
Kisah pedagang sayuran keliling kena dampak corona, diusir dari kos hingga tak bisa bayar pinjaman di koperasi
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Titi Uripah wanita 70 tahun tetap harus berjuang untuk kehidupan.
Ia tinggal Kampung Dalam gang buntu, rt 04 rw 04, Baloi Indah, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Ia sehari- hari berjualan sayur keliling di Kampung Dalam, Baloi Indah.
Uripah berjualan sayur-sayuran yang di belinya di pasar pagi.
Dalam berjualan ia menggunakan gerobak yang biasa di gunakan untuk tukang bangunan.
Ia hidup sendiri di kosannya, namun sekarang karena tidak ada uang untuk membayar uang kos dan diusir oleh pemilik kos maka Uripah tinggal bersama anaknya dan menantunya.
"Dulu ngekos, sekarang diusir oleh pemilik kos, karena tak bisa bayar kos," kata Uripah pada TRIBUNBATAM.id, Sabtu (18/04/2020)
Tampak pakaian yang di kenakan hanya sebatas menutupi tubuh yang keriput dan lusuh.
Selain pakaian yang lusuh, tampak kaki yang berurat mendakan bahwa kakinya varises, perjalanan jauh yang telah di tempuhnya.
Uripah pada saat sebelum Covid-19 ia bisa membawa uang Rp 100.000 per hari, untuk sekarang Rp 50.000 per hari.
"Iya dulu Rp 100.000 bisalah, sekarang susah, Rp 100.000 itu modal sekitar Rp 70.000 sampai Rp 80.000," kata Uripah
Ia juga mempunyai tanggungan di koperasi atau bank sobek. Disaat pandemi Covid-19, Ia lari-larian ketika ditagih oleh bank sobek.
"Gimana nggak ada uang, ya kadang lari-larian sama orang koperasi, kadang dapat Rp 50.000, diambil oleh koperasi Rp 20.000, udah habis ga ada modal buat beli sayur-sayuran," kata Uripah.
Meskipun sembako berisi beras 5 kg, minyak 2 liter, dan gula pasir tidak bisa meringankan bebanya, Ia tetap bersyukur dan bahagia ketika menerima bantuan tersebut.
"Alhamdulillah dapat bantuan sembako dari pemerintah," kata Uripah.