VIRUS CORONA DI BATAM

Lurah Sagulung Kota Minta Warga Bersabar, Belum Semua Warga Dapat Sembako dari Pemko Batam

Dari 7.408 Kepala Keluarga yang terdata, baru 3.460 Kepala Keluarga yang mendapat paket sembako untuk distribusi tahap pertama ini.

|
TribunBatam.id/Ian Pertanian
Pengambilan sembako di Kelurahan Sagulung Kota, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri, Minggu (19/4/2020). Dari 7.408 Kepala Keluarga (KK) yang terdata, baru 3.460 Kepala Keluarga yang mendapat untuk gelombang pertama. 

"Karena itu 1.192 ribu di Disperindag itu akan kita sesuaikan menjadi 260 ribu. Caranya Saya, Pak Wali, Pak Sekda telepon pak siapa-siapa saja yang bisa nyumbang kekurangan itu," kata Amsakar saat rakor di Loby DPRD Kota Batam.

Sebenarnya paket sembako itu dinamakan dengan bazar sembako murah.

Namun sejauh ini tidak relevan lagi masyarakat membayar, sehingga namanya berubah menjadi sembako gratis.

"Kenapa di tempat Pak Gustian (Kadisperindag)? Karena pemenang tendernya sudah ada. Kami juga butuh waktu dengan BPKP untuk mendiskusikan regulasi aturan mainnya soal ini. Apa yang menjadi keluh kesah masyarakat itu kita betul-betul memahaminya dan kita tentu saja menjadi bagian penting untuk menyelesaikan persoalan itu," cetus Amsakar.

Ia mengatakan sebanyak 260 ribu paket sembako itu yang akan dibagikan dalam tahapan pertama.

Sampai hari ini, Pemko Batam masih berusaha mencari donatur yang masih bersedia membantu kekurangannya.

"Nah dari 1.192 ribu paket sembako kami kekurangan 68 ribu paket sembako lagi. Hari ini dari berbagai pihak saya lupa detailnya sudah dapat 33 ribu paket sembako. Tadi saya telepon Pak Benny akan bantu 3 ribu. Saya minta juga tambah 3 ribu lagi. Mudah-mudahan dalam 1, 2 hari ini sudah dapat," papar Amsakar.

Lantas siapa saja yang termasuk kedalam 260 ribu ini? Amsakar menyebutkan pertama adalah keluarga yang terdaftar sebagai penerima manfaat. Kedua, masyarakat yang menerima raskin.

Ketiga masyarakat yang di PHK atau dirumahkan. Keempat masyarakat yang berprofesi sebagai tukang ojek, kelima sopir taksi, Keenam Imam Masjid yang sebelumnya hidup dengan Infaq, dan ketujuh tukang angkut sampah.

"Kami sudah memperbincangkan sejumlah kriteria. Tapi pasti ke depan banyak yang tak bisa menerima dengan konsekuensi itu. Tapi ini pilihan dan waktunya tak boleh terlalu lama. Tadinya memang kami keluarkan angka 300 ribu paket sembako tapi kemudian kami keluarkan angka BPNP yang 52 ribu orang. Karena tidak disetujui Kementerian," katanya.

Cara pendistribusiannya, kata Amsakar, tidak seperti biasanya. Kali ini perangkat RT RW yang akan menelpon warga yang dapat. Sehingga tak jadi kerumunan disatu tempat.

"Jadi data yang kami dapat dari Camat itu adalah by name, by address, by phone," tegasnya. (Tribunbatam.id/Ian Sitanggang/Alamudin Hamapu/Roma Uly Sianturi)

Sumber: Tribun Batam
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved