Nestapa Tenaga Medis saat Pandemi Corona, Diusir dari Kontrakan hingga Positif Terjangkit

Bahkan, beberapa teman Nurdiansyah diusir dari rumah kontrakan karena dikhawatirkan membawa virus.

AFP
Sejumlah tenaga medis berfoto bersama di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). 

TRIBUNBATAM.id - Nurdiansyah, perawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, mengaku sedih dengan banyaknya tenaga medis yang terinfeksi virus corona.

Ia menyebut, tak sedikit tenaga kesehatan yang kini dirawat karena tertular Covid-19 saat menangani pasien, bahkan akhirnya meninggal dunia.

"Memang di bulan-bulan ini penuh dengan duka. Angka teman-teman perawat yang positif (Covid-19) makin banyak, terus angka meninggal juga banyak," kata Nurdiansyah di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (19/4).

Yusilfa Yeni Sembuh dari Corona Setelah Konsumsi Putih Telur dan Globulin

Nurdiansyah mengungkapkan, selama hampir dua bulan merawat pasien Covid-19, banyak duka yang ia dan rekan-rekan perawat rasakan.

Banyak pula perawat yang mendapat stigma dari masyarakat karena merawat pasien corona.

Bahkan, beberapa teman Nurdiansyah diusir dari rumah kontrakan karena dikhawatirkan membawa virus.

"Ada teman-teman saya yang anaknya diasingkan dengan anak tetangganya. Jadinya kalau anaknya main ke tetangga, diambil anaknya itu oleh orang tuanya," tutur Nurdiansyah.

Dilema Pedagang Jamu di Batam saat Pandemi Corona, Harga Jahe Melonjak, Terpaksa Pangkas Untung

Banyaknya kasus perawat atau dokter yang terinfeksi dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya ketidakjujuran pasien ketika berobat atau saat ditanya perihal kronologi penyakitnya.

Padahal keterbukaan pasien menjadi kunci bahwa Covid-19 dapat disembuhkan dan penularan dapat dicegah.

Pria yang tadinya bekerja untuk pasien HIV/AIDS itu menyampaikan kepada semua pihak, pemerintah dan masyarakat untuk melakukan pencegahan.

Murid Tak Punya HP Buat Belajar Daring, Guru Ini Terpaksa Datang ke Rumah Siswa untuk Mengajar

Menurutnya, satu-satunya upaya melawan Covid-19 adalah dengan pencegahan. Garda terdepan untuk pencegahan yakni masyarakat.

"Mari sama-sama kita lakukan pencegahan. Dalam hal ini garda terdepan adalah masyarakat,” ungkap Nurdiansyah.

Di sisi lain, Nudiansyah juga memberikan apresiasi kepada pemerintah karena telah memberikan fasilitas bagi tenaga medis berupa tempat tinggal untuk transit dan istirahat.

Satu Lagi PDP di Bintan Meninggal, Dimakamkan Sesuai Protokol Covid-19

Sehingga hal itu dapat dimanfaatkan mereka untuk melepas lelah setelah melaksanakan tugas melayani pasien.

"Alhamdulillah pemerintah sudah memberikan penginapan sebagai transit dan tempat untuk beristirahat,” pungkasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved