BATAM TERKINI

Warga Sei Lekop Datangi Kantor Lurah Daftar Program PKH, 'Katanya Harus Menunggu'

Anggota PKH Sei Lekop akan mengecek warganya tersebut. Bila belum terdaftar, pihaknya akan mengajukan Aldia Novera pada program bantuan tersebut.

TribunBatam.id/Ian Pertanian
Warga Kaveling di Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri, Aldia Novera. Ibu enam orang anak ini pernah mendatangi kantor lurah untuk mendaftar program PKH. Ia berjuang sendiri membesarkan 6 anaknya. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Warga Kaveling Sei Lekop, Kecamatan Sagulung Kota Batam, Provinsi Kepri, Aldia Novera menjadi perhatian.

Kisahnya membesarkan 6 anaknya seorang diri begitu diapresiasi warga. Kepada TribunBatam.id, Aldia pernah mendatangi kantor lurah dengan harapan datanya bisa dimasukkan sebagai Penerima Keluarga Harapan (PKH).

"Saya pernah meminta seperti itu. Katanya harus menunggu," ujarnya.

Anggota PKH Kelurahan Sei Lekop, Lanaja akan mengecek data warganya tersebut. Dia mengatakan akan berkoordinasi dengan perangkat RT/RW di Sei Lekop.

"Nanti kita cek dulu ya, apakah sudah terdaftar atau belum. Kalau memang belum akan kami ajukan," kata Lanaja.

Ketua RW 11, Mansyur mengatakan, bantuan sembako dari pemerintah untuk warga terdampak Covid-19 baru diberikan Minggu (19/4/2020) kemarin.

Ia mengungkapkan, warganya tersebut sudah pernah mendapat bantuan dari pemerintah berupa bantuan fisik.

"Sudah diajukan untuk penggantian atap rumah ibu itu," ucapnya.

Berjuang Sendiri Besarkan 6 Anaknya

Empat tahun ditinggal pergi oleh suaminya, seorang janda di Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri, Aldia Novera, harus bekerja banting tulang.

Ia bahkan mencari sayur di kebun orang untuk tambahan penghasilan agar selalu ada makanan disajikan untuk anak-anak di rumah.

Sambil berlinang air mata, warga Kaveling Sei Lekop Blok C nomor 231 menceritakan, dirinya harus berjuang setiap hari untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Novera bekerja di angkringan di daerah Tunas Regency dari pukul 16.00 hingga pukul 23.00 WIB.

Jelang Ramadhan, Harga Cabai Kering Giling Naik, Pedagang: Harga Bumbu Dapur Masih Stabil

Bahayakah Kurma Kering Dikonsumsi Penderita Diabetes? Simak Penjelasannya

Novera memiliki enam orang anak dimana anak pertamanya saat ini duduk di bangku kelas I sekolah kejuruan, sementara anak kedua duduk di bangku sekolah SMPN kelas I.

Anak ketiga dan keempat duduk di bangku SD. Sementara yang ke lima duduk di TK. "Kalau satu orang lagi yang paling kecil masih umur dua setengah tahun," kata Novera sambil menyeka air matanya dengan jilbab yang dipakainya, Minggu (19/4/2020).

Novera menceritakan, dirinya berpisah dengan suaminya karena tidak tahan dengan perlakuan suaminya.

Dengan kondisi anak yang semakin tumbuh besar, tidak jarang Novera mendapat perlakuan kasar suaminya.

"Dia juga suka memukul," ucapnya lirih.

Novera mengatakan, dirinya ditinggal suaminya setelah dirinya melapor ke polisi saat dirinya mendapat perlakuan kasar suaminya.

"Jadi saat itu saya laporkan ke Polisi karena saya sudah tidak tahan. Namun waktu itu dia minta tolong agar dicabut laporannya. Setelah saya cabut suami saya pergi meninggalkan saya. Katanya sudah menikah lagi," tambahnya.

Semenjak ditinggalkan suaminya Novera, berjuang menghidupi ke enam anaknya, mulai dari makan di rumah dan juga uang sekolah anaknya.

Tidak jarang, dirinya membawa makanan dari tempatnya bekerja. "Itulah yang kami bagi-bagi di rumah," katanya sambil terlihat air mata membasahi pipinya.

Meski demikian, Novera tetap bersyukur melihat anak-anaknya karena masih bisa diatur.

Ia kerap menangis ketika melihat niat anaknya untuk bersekolah. "Kadang saya menangis, saya tidak tahu mau berbuat apa. Anak saya ini meminta harus tetap sekolah. Memang uang sekolahnya diskon 50 persen, tetapi kadang saya berpikir apakah saya bisa," katanya sambil berlinang air mata.

Di tengah pandemi virus Corona saat ini, Novera mengaku tempatnya bekerja di Tunas Regency sepi pengunjung.

Dia juga mengatakan dirinya juga takut dan khawatir. Namun kekhawatiran tersebut diusirnya demi memenuhi kebutuhan keluarga.

Di rumah ukuran kaveling 8 X 10, terlihat anak -anak Novera tiga orang laki laki yang masih kecil bermain main. Sementara tiga orang lainnya yakni pertama laki-laki, anak kedua perempuan, anak ketiga perempuan berada di dalam rumah.

Skenario Lengkap Pembayaran THR Ketika Masa Pandemi Corona bagi Karyawan, Buruh, BUMN, Polri, & PNS

Maverick Vinales Sedih Tak Lagi 1 Tim dengan Valentino Rossi di MotoGP 2021: Dia Idola Saya

Novera juga bersyukur karena sebelumnya rumahnya sudah hampir roboh, namun dapat bantuan pemerintah dimana atap rumahnya diganti.

"Ya bersyukurlah atap rumah saya sudah tidak bocor, kemarin dibantu sama pemerintah," sebutnya.

Dia juga mengatakan penghasilannya setiap hari di angkringan di Tunas Regency diberikan bosnya sebesar Rp 70 ribu.

"Ya kadang kalau masih banyak makanan sisa, saya bisa bawa pulang itulah yang kami makan di rumah," ucapnya.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved