VIRUS CORONA DI BATAM

Sambil Beri Imbauan Covid-19, Anggota Polsek KKP Bagikan Sembako di Pelabuhan Internasional Sekupang

Anggota Polsek KKP ingin mengedukasi masyarakat dengan memberikan himbauan dibarengi dengan berbagi sembako selama pandemi COvid-19 di Kota Batam.

TribunBatam.id/Bereslumbantobing
Personel Polsek KKP membagikan sembako kepada warga di area Pelabuhan Internasional Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri, Selasa (21/4/2020). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Kawasan Khusus Pelabuhan (KKP) membagikan sembako ke sejumlah petugas di pelabuhan.

Sembako dibagikan langsung kepada petugas pelabuhan, porter dan sopir taksi di Pelabuhan Internasional Sekupang, Selasa (21/04/2020).

Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Khusus Pelabuhan Kota Batam, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Syaiful Badawi saat memberikan bantuan sembako mengatakan, pemberian sembako merupakan bentuk upaya untuk memberikan imbauan kepada warga yang berada di pelabuhan.

"Tentunya berbagi sembako merupakan bentuk kepedulian kita kepada warga yang di pulau, selain menyampaikan himbauan kita juga berikan sedikit bantuan sembako," ujarnya.

Pihaknya ingin mengedukasi masyarakat dengan memberikan himbauan dibarengi dengan berbagi sembako.

"Imbauan kami agar mereka tetap di rumah. Tentunya agar tidak berkumpul-kumpul ataupun menerapkan sosial distancing," ucapnya.

Selain itu, kata dia tentunya wajib menggunakan masker. Rencananya kegiatan ini akan kita buat berlanjut setiap pekannya,

Bahkan kata Badawi untuk pembagian sembako itu dari bentuk perhatian jajaran personil polsek KKP.

"Jadi setiap anggota memberikan sedikit rezekinya masing-masing, atau patunganlah untuk kita memberikan sembako kepada warga," ucapnya.

Porter Pelabuhan Menjerit

Porter di Pelabuhan Internasional Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri terancam kehilangan pekerjaannya.

Dampak virus Corona benar-benar membuat mereka di titik terbawah. Apalagi sejak kegiatan di pelabuhan dihentikan untuk sementara waktu sejak Selasa (14/4/2020) lalu.

Mereka yang sehari-hari menggantungkan hidupnya dari upah mengangkut barang, terpaksa harus tinggal di rumah.

Penghasilan mereka tidak bergantung dari pendapatan tetap seperti kebanyakan pekerja lainnya. Mereka begitu bergantung dari upah harian.

Jokowi Resmi Larang Mudik Lebaran 2020, Sujiwo Tedjo Berikan Apresasi : Ini Baru Presiden

Ditutup Sementara, Pendiri Perpustakaan BP Batam Geram, Memang Sudah Tak Butuh Lagi Membaca?

 

"Sudah dua minggu ini kami tinggal di rumah, makan apa saja yang bisa dimakan. Sebab macam mana, tidak punya gaji," ucap seorang porter senior di pelabuhan, Liansa Lubis saat dihubungi, Selasa (21/4/2020).

Ia beserta sejumlah pekerja porter lainnya di Pelabuhan Internasional Sekupang saat ini hanya berdiam di rumah.

Satu-satunya sumber penghasilan mereka ditutup untuk sementara waktu akibat tidak adanya yang kapal beroperasi.

Pria yang tinggal di Belakang Padang ini mengaku tidak bisa ke mana-mana selain menetap di rumah. Untuk dapat mencari kerja di tempat lain, ia harus menyisihkan ongkos sekitar Rp 30 ribu untuk sewa perahu atau membeli bensin motor.

"Ongkos untuk ke mana-mana aja sudah tak ada," sebutnya.

Saat ini ia hanya bisa menunggu hingga Pelabuhan Internasional Sekupang dapat dibuka kembali, meski ia masih belum tahu kapan tepatnya.(TribunBatam.id/Bereslumbantobing/Hening Sekar Utami)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved