VIRUS CORONA DI AS
Virus Corona Dianggap Lebih Mematikan di Amerika dan Eropa Dibanding China, Ini Kata Peneliti
Wabah Covid-19 dianggap lebih mematikan di Eropa dan Amerika Serikat dibanding di China. Hal itu disampaikan langsung oleh peneliti China. Ini katanya
TRIBUNBATAM.id, AMERIKA SERIKAT - Wabah virus Corona (Covid-19) atau juga dikenal SARS-CoV-2 dianggap lebih mematikan di Eropa dan Amerika Serikat dibanding di China.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh peneliti China yang mencetuskan istilah "lockdown".
Covid-19 sudah menginfeksi 2.481.287 orang dan merenggut nyawa 170.436 orang di dunia hingga Selasa (21/4/2020)
Dimana lebih setengah korban berasal dari Eropa dan Amerika Serikat.
Penelitian terbaru yang dilakukan ilmuwan terkemuka China mengungkap virus Corona SARS-CoV-2 punya kemampuan bermutasi hingga lebih mematikan dari yang pertama kali ditemukan di Wuhan China.
Profesor Li Lanjuan dan tim dari Universitas Zhejiang menemukan mutasi strain SARS-CoV-2 dalam sekelompok kecil pasien yang sebelumnya tidak dilaporkan.

• CURHATAN Youtuber Wanita Asal Amerika Serikat, Jadi Korban Perampok Bersenjata Tajam di Batam
Mutasi ini sangat langka sehingga para ilmuwan tidak pernah menganggapnya mungkin terjadi.
Mereka juga mengkonfirmasi untuk pertama kalinya dengan bukti laboratorium bahwa mutasi tertentu dapat membuat strain lebih mematikan daripada yang lain.
"Sars-CoV-2 telah memperoleh mutasi yang mampu secara substansial mengubah patogenisitasnya," tulis Li dan tim dalam makalah non-peer-review yang dirilis situs makalah medRxiv.org pada Minggu (19/4/2020).
Melansir South China Morning Post, penelitian Li memberikan bukti kuat pertama bahwa mutasi dapat mempengaruhi seberapa parah virus menyebabkan penyakit atau kerusakan pada inangnya.
Li mengambil pendekatan yang tidak biasa untuk menyelidiki mutasi virus.
Dia menganalisis strain virus yang diisolasi dari 11 pasien Covid-19 yang dipilih secara acak dari Hangzhou, Provinsi Zhejiang, dan kemudian menguji seberapa efisien mereka dapat menginfeksi dan membunuh sel.
Mutasi paling mematikan pada pasien Zhejiang juga telah ditemukan pada sebagian besar pasien di seluruh Eropa, sedangkan strain yang lebih ringan adalah varietas dominan yang ditemukan di bagian Amerika Serikat, seperti negara bagian Washington.
Penelitian terpisah menemukan bahwa strain New York diimpor dari Eropa. Tingkat kematian di New York serupa dengan di banyak negara Eropa, jika tidak lebih buruk.
Tetapi mutasi yang lebih lemah tidak berarti risiko yang lebih rendah untuk semua orang, menurut penelitian Li.