VIRUS CORONA DI BATAM

Tukang Ojek Pangkalan Ucap Syukur, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam Bagikan Sembako

Semenjak wabah virus Corona, omzet tukang ojek pangkalan di Batam merosot hingga 80 persen. Mereka bersyukur dibantu oleh imigrasi lewat paket sembako

TribunBatam.id/Leo Halawa
Kepala Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, Romi Yudianto membagikan paket sembako kepada warga yang terkena dampak virus Corona, Rabu (22/4) siang. TRIBUN BATAM/ LEO HALAWA 

Kebijakan pemerintah untuk menerapkan social distancing bagi warganya, menambah berat perjuangan tukang ojek pangkalan untuk mengais Rupiah, hanya untuk bisa makan.

Hasan Siregar misalnya. Tukang ojek pangkalan yang tinggal di Baloi Kolam RT 03 nomor 16, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam, Provinsi Kepri benar-benar bersyukur jika dalam satu hari setidaknya bisa mendapat dua orang penumpang yang menggunakan jasa ojeknya.

Hasan merupakan salah satu ojek pangkalan di depan Lucky Plaza, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam.

"Dua kali narik aja hanya dapat dua puluh ribu Rupiah, itulah yang di bawa ke rumah," kata Hasan pada TribunBatam.id, Kamis (16/4/2020).

Untuk makan keluarganya Hasan hanya bisa memberikan tahu dan tempe dicincang atau digoreng.

Urusan mengolah lauk pauk ini, sepenuhnya ia percayakan kepada istrinya. Yang di benaknya hanya satu. Bagaimana anak-anak bisa makan dalam satu hari itu.

Ia pernah mengalami kejadian tak mengenakkan. Itu terjadi ketika ada pembagian makanan gratis. Saat itu, Hasan ditolak dengan alasan bukan merupakan driver ojek online.

"Saya datang minta nasi untuk makan tidak dikasih. Katanya hanya untuk ojek online (ojol) saja. Memang ojol saja yang susah, kami lebih susah bang, beli handphone aja tak mampu," keluh Hasan.

Dibalik kesedihannya, Hasan bersyukur bahwa warung soto Medan di depan Lucky Plaza selalu memberikan makanan untuk para ojek pangkalan yang berjumlah enam orang. Hasan juga berharap sembako dari Pemerintah segera diberikan.

"Data-data saja bang, sembako tidak kunjung datang, tolonglah Pemerintah dan orang yang bagi- bagi jangan fokus sama ojol saja, kami ojek pangkalan lebih susah," harap Hasan.

Profesi yang di jalani sudah menjadi mata pencarian keluarga. "Cemana bang, saya coba ngemalar kerja tidak pernah di terima, jangankan saya anak saya yang baru lulus sebelum Covid-19, tak pernah di tes atau di panggil kerja, kalau ada tukang - tukang bangunan kami maulah, tapi kondisi sekarang mau gimana lagi bang," kata Hasan.(TribunBatam.id/Leo Halawa/Himi Heptana)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved