VIRUS CORONA DI BATAM

Volume Penumpang di Pelabuhan Telaga Punggur Turun Hingga 75 Persen Sejak Pandemi Virus Corona

Beberapa rute yang berangkat dari pelabuhan domestik seperti Lingga dan Anambas sementara ditiadakan.

tribunbatam/dewanggarudi
Suasana pelabuhan Telaga Punggur, Rabu (13/6/2018). Jumlah penumpang di pelabuhan ini menurun hingga 75 persen sejak pandemi Covid-19. 

“Tak sebanding dengan jumlah pengeluaran, namun ya bagaimana lagi, kita hanya berharap semoga wabah ini cepat berlalu,” ujarnya.

Kendati demikian, lanjut Arif, pelabuhan sewaktu-waktu bisa beroperasi kembali jika ada kapal yang berjalan.

“Kita stand by, buka terus, makanya beberapa petugas ada di pelabuhan. Avseq kita masih stand by jika sewaktu waktu kapal beroperasi, baik carter atau operasional tertentu, kita layani,” katanya.

Warga Pilih Pulang Kampung

Aktivitas pintu masuk dan keluar Kota Batam, Provinsi Kepri baik bandara maupun pelabuhan tampak berbeda sejak pandemi wabah virus Corona (Covid-19).

Penurunan jumlah penumpang terjadi secara signifikan, bahkan secara besar besaran telah terjadi pengurangan trip pelayaran.

Banyak warga yang mulai mengeluh, penghasilan kian sulit. Beberapa pekerja diputus kerja, bahkan ada yang di PHK.

Ironisnya beberapa warga Batam harus dirumahkan tanpa gaji. Akibatnya beberapa di antara mereka pun memutuskan untuk pulang ke kampung halaman.

Sejalan dengan jadwal keberangkatan kapal Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) KM Kelud, Minggu (5/4/2020) sore di Pelabuhan Batu Ampar, ratusan warga Batam mulai meninggalkan Batam.

Dengan menenteng ransel tas barang bawaan, calon penumpang itu mulai menaiki kapal.

"Susah di Batam sekarang bang, sudah tak lagi seperti kemarin. Diputus hubungan kerja, sudah seminggu tak lagi kerja, mau makan apa kalau begini di Batam. Bagus kembali pulang ke kampung halaman ke Medan," ujar seorang penumpang, Dani.

Dani tak sendiri, bersama 2 orang temannya, mereka merasakan hal yang sama dampak dari Covid-19, perusahaan dimana mereka bekerja tak lagi beroperasi.

"Nasib perantau ya beginilah bang, mau bertahan disini tak ada kerjaan susah," sahut temannya menaiki kapal.

Tercatat untuk keberangkatan kapal KM Kelud ada sebanyak 470 orang penumpang sementara yang turun ada sebanyak 59 orang penumpang.

Humas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kota Batam, Anina, Minggu (5/4/2020) mengatakan, untuk pelayaran Pelni KM Kelud masih beroperasi seperti biasa hanya saja jumlah penumpang mengalami penurunan.

Ditelepon BNPB, BTKL-PP Kelas I Batam Bakal Dapat Bantuan 200 Reagen, Pendukung Pemeriksaan Swab

Ketua STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang Tanggapi Soal Napi Asimilasi Berulah Lagi

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved