BATAM TERKINI

Wakil Ketua II DPRD Batam Kaget Perpustakaan BP Batam Ditutup, 'Urgensinya Apa?'

Sebagai putra asli Batam, Ruslan merasa perpustakaan BP Batam itu banyak mewarisi semangat pembangunan kota industri ini.

TRIBUN/ALAM
Wakil Ketua II DPRD Batam, Ruslan Ali Wasyim. Ia terkejut ketika mengetahui perpustakaan BP Batam ditutup. DPRD Batam akan memanggil perwakilan BP Batam terkait hal ini. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Penutupan Perpustakaan Badan Pengusahaan (BP) Batam menuai komentar dari Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam, Ruslan Ali Wasyim.

Ia kaget ketika diminta tanggapannya soal penutupan perpustakaan itu. "Urgensinya apa?" katanya saat dihubungi TribunBatam.id melalui sambungan seluler, Kamis (23/4/2020).

Ruslan juga menyayangkan penutupan ini. Menurutnya, jika benar akan dipindahkan, seharusnya perpustakaan itu tidak ditutup secara mendadak.

"Kalau ada unit baru yang akan mengisi gedung, seharusnya itu tidak jadi alasan. Berapa banyak ruang kosong di BP itu. Lagi pula, kalau pun dipindahkan akan tetapi gedung belum siap, itu tidak logis juga," sambungnya.

Sebagai putra asli Batam, Ruslan merasa perpustakaan BP Batam itu banyak mewarisi semangat pembangunan kota industri ini.

Sejarah terbentuknya Batam hingga BP Batam, jejak sejarah banyak terekam di perpustakaan yang diinisiasi oleh Gani Lasa ini.

Ruslan tak ingin, penutupan ini membuat warga Batam kehilangan referensi untuk melihat perjalanan Batam dari waktu ke waktu.

"Perpustakaan tempat mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Di perpustakaan itu pula warga dapat mempelajari awal majunya Batam seperti sekarang," sesalnya.

Wakil Ketua Komisi I DPRD Batam, Muhammad Kamaludin meminta Perpustakaan BP Batam jangan ditutup total.

Ia juga terkejut saat mendengar kabar penutupan ini. "Perpustakaan itu penting. Selain agar masyarkat bisa membaca tentang Batam dari masa ke masa, perpustakaan juga sebagai media publikasi ke masyarakat agar gemar membaca," tegas kader Partai Nasdem Kota Batam ini.

Ia akan memanggil pihak terkait untuk mengatasi alasan penutupan. "Kalau secara aturan kami bisa panggil untuk hearing, ya tentu akan lakukan," jawabnya.

Ramalan Zodiak Hari Jumat 24 April 2020, Taurus Pemarah, Gemini Kendalikan Dirimu, Cancer Ekstrim

Jelang Awal Puasa 1 Ramadhan 1441 Hijriah, Isdianto: Selamat Puasa, Semoga Covid-19 Segera Berakhir

Buku Mulai Dikemas

Rencana penutupan Perpustakaan Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk sementara waktu benar dilakukan.

Setidaknya 11 ribu buku di setiap rak perpustakaan pun telah terbungkus rapi.

"Ini (buku-buku) akan dipindahkan ke lantai 1 gedung ini," kata seorang pustakawan kepada TribunBatam.id, Kamis (23/4/2020).

Dirinya hanya menjalankan tugas dari atasan untuk membungkus ribuan buku itu ke dalam 375 kotak kardus yang telah disediakan.

Bahkan katanya lagi, beberapa petugas perpustakaan telah diminta untuk menurunkan ribuan buku itu dari rak sejak Selasa (21/4/2020) malam.

"Sekitar jam 10 malam kami mulai kemas-kemas. Katanya sih akhir minggu ini baru kemas-kemas, tapi sepertinya dipercepat," katanya.

Setelah diletakkan ke lantai 1, 375 kotak berisi buku itu akan dibiarkan sementara waktu hingga gedung perpustakaan baru di kawasan Taman Rusa Sekupang, Kota Batam selesai dikerjakan.

Namun sayang, presentase kesiapan gedung diketahui baru mencapai 10 persen. Hal ini seperti penuturan Kasubbag Arsip dan Pustaka BP Batam, Erdy Yanto, beberapa waktu lalu.

Oleh sebab itu, para pemustaka pun terpaksa tak dapat meluangkan waktu membaca di perpustakaan milik BP Batam itu hingga waktu yang belum dapat ditentukan.

"Saya kaget. Saya kira minggu depan ditutupnya. Tapi sekarang sudah tak ada buku. Ke mana lagi saya mau minjam buku," ujar seorang pemustaka, Ihsan Gultom kepada TribunBatam.id, Kamis (23/4/2020).

Ihsan yakin, menutup paksa perpustakaan sama saja mematikan minat literasi warga Batam.

"Perpustakaan itu gudang ilmu pengetahuan. Sangat berbeda membaca via e-book dan buku cetak," sambungnya.

Pantauan TribunBatam.id, tampak ruang perpustakaan sendiri mulai kosong.

Hanya tersisa pigura para pimpinan BP Batam, mulai dari Ibnu Sutowo hingga Lukita Dinarsyah Tuwo.

Wacana penutupan ini Perpustakaan BP Batam sendiri pernah terjadi sebelumnya saat BP Batam dipimpin oleh Hatanto Reksodipoetro pada tahun 2015 lalu.

Pendiri Perpustakaan BP Batam Bereaksi

Pendiri Perpustakaan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Gani Lasa, geram mendengar kabar penutupan sementara perpustakaan yang terletak di Batam Centre, Kota Batam, Provinsi Kepri itu.

Ia meminta pihak BP Batam tak sembarang menutup. "Itu didirikan melalui kajian-kajian. Ada analisa saat didirikan. Memang sudah tidak butuh lagi untuk membaca?" ucapnya saat dihubungi TribunBatam.id, Senin (20/4/2020).

Sebagai pendiri, Gani menjelaskan alasan didirikannya Perpustakaan BP Batam saat ulang tahun BP Batam bulan Oktober 2008 lalu. Waktu itu, Kepala BP Batam dijabat oleh Mustofa Widjaja.

"Itu untuk meningkatkan minat baca karyawan BP Batam. Seiring berjalannya waktu, masyarakat umum ikut diperbolehkan mengunjungi," ungkapnya.

Gani ingin, melalui perpustakaan itu, masyarakat ikut mengetahui perkembangan Kota Batam dari waktu ke waktu.

Sebab saat didirikan, UNICEF mencatat minat baca di rakyat Indonesia, khususnya di Kota Batam sangat rendah.

"Negara maju, perpustakaannya maju. Membaca itu membangun peradaban dan mencerdaskan kehidupan," pesannya.

Ia berharap para pemimpin BP Batam harus memperhatikan kondisi perpustakaan sebagai ladang ilmu untuk anak cucu warga Batam nantinya.

Data pengunjung perpustakaan BP Batam yang TribunBatam.id terima sejak tahun 2014 hingga 2019 menyebutkan, kalangan mahasiswa dan pelajar menjadi pengunjung paling tinggi.

Bahkan dari tahun ke tahun, peningkatan kunjungan selalu terjadi. Tahun 2014, total kunjungan mencapai 1.515.

Untuk tahun 2015 sebanyak 2012, tahun 2016 sebanyak 3.955. Tahun 2017 sebanyak 3.670.

Kemudian tahun 2018 sebanyak 4.153, dan tahun 2019 sebanyak 4.331.(TribunBatam.id/ichwannurfadillah)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved