VIRUS CORONA DI KARIMUN
Bisa Main Bola, Inilah Kondisi Pelabuhan Tanjungbalai Karimun ketika Dihantam Corona
Berbeda dengan tahun sebelumnya, kondisi Pelabuhan Tanjunbalai Karimun terpantau sepi penumpang sehari sebelum puasa
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Pelabuhan Tanjungbalai Karimun tampak sepi pada Kamis (23/4/2020) lalu atau tepatnya sehari sebelum puasa.
Biasanya, beberapa hari sebelum awal Ramadan, pelabuhan ini kerap ramai dengan lalu lalang penumpang. Termasuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Karimun yang balik dari Malaysia.Itu sebelum pandemi Covid-19 muncul.
Namun di tahun ini, berbeda. Imbas Covid-19, para TKI pulang lebih awal karena pemerintah negara Malaysia memberlakukan lockdown.
Dari pantauan tribunbatam.id, pada Kamis (23/4/2020) siang, Pelabuhan Tanjungbalai Karimun sangat sepi. Hanya tampak beberapa petugas saja yang tengah berjaga.
Kondisi yang sama juga terlihat di lokasi penjualan tiket kapal ferry. Tidak ada tampak aktivitas jual beli tiket. Beberapa loket bahkan tampak tutup.
"Sepi sekali, sekarang tak seperti biasanya. Kalau sebelum puasa dulu sudah ramai. Sekarang di pelabuhan bisa main bola," kata seorang petugas di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun.
• Hari Pertama Ramadhan, BP Batam Bagi Bingkisan Sembako ke Guru TK BKDI
• Dampak PSBB di Pekanbaru, Pesawat Dari Karimun Dihentikan Sementara Waktu, Begitu Sebaliknya
"Palingan kapal hanya bawa 20 penumpang. Kalau menurut orang kapal, 50 penumpang itu baru buat minyak. Kalau lebih dari itu baru bergaji," tambahnya.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Bidang Lalu-Lintas Laut Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjungbalai Karimun, Marganda.
Bahkan menurut Marganda, perkiraan awal dari pihaknya berbeda dari keadaan yang terjadi.
"Kami perkirakan sebelum puasa ramai. Tapi ternyata tidak," ungkapnya.
Namun dipastikan Marganda, pihaknya akan tetap menjaga aktivitas lalu lintas pelayaran di Kabupaten Karimun.
"Petugas kita tetap berjaga. Kita pastikan semua penumpang berangkat. Nanti kita juga tetap akan buat posko Ramadan," ujarnya.
Karena sepinya penumpang, pihak perusahaan kapal penumpang mengajukan pengurangan jadwal keberangkatan.
"Tapi mereka tetap stand by jika ada lonjakan," sebut Marganda.
Berdasarkan data KSOP Tanjungbalai Karimun, untuk kapal ferry Internasional dari atau menuju Puteri Harbour Malaysia serta Singapura sudah tidak berlayar.