VIRUS CORONA

Serukan Solidaritas, China: Ini Bukan Saatnya untuk Saling Tuding

Dianggap telah menimbulkan banyak kematian, penderitaan dan keterpurukan ekonomi dunia akibat pandemi virus Corona, Negara Bagian Amerika Serikat, M..

Stocktrek Images/Getty Images
Ilustrasi Virus Corona 

TRIBUNBATAM.ID, JEFFERSON CITY - Dianggap telah menimbulkan banyak kematian, penderitaan dan keterpurukan ekonomi dunia akibat pandemi virus Corona, Negara Bagian Amerika Serikat, Missouri, menuntut China.  

Dilansir dari Sky News, sekitar 200 orang telah tewas akibat virus Corona di Missouri, negara bagian Midwestern Amerika Serikat, di mana wilayah itu merupakan yang pertama menuntut pemerintah China akan penanganan wabah.

Meski begitu, China malah menyerukan solidaritas dan kerja sama dengan mengatakan, 'ini bukan saatnya untuk saling tuding'.

Pernyataan itu dibuat oleh konsulat jenderal Huang Ping ketika para diplomat dari China di New York menyerahkan sumbangan pasokan medis ke kota itu.

Kota New York telah menjadi pusat wabah di AS, dengan sebanyak 250.000 orang dinyatakan positif terjangkit virus corona. Angka kematiannya pun hampir mencapai 20.000 berdasarkan laporan Sky News. 

Huang mengatakan dalam upacara daring via internet pada 17 Maret lalu bahwa baik presiden China, Xi Jinping dan presiden AS Donald Trump sama-sama menyerukan kerja sama anti-Epidemi antara kedua negara dan dunia. 

Dia menambahkan, "Sebagai dua ekonomi terbesar di dunia, China dan Amerika Serikat perlu memimpin upaya memerangi virus corona." "Ini bukan waktunya saling tuding.

Ini waktunya solidaritas, kolaborasi dan kerja sama, saling mendukung."

Ada pun soal tuntutan yang ditujukan kepada China, telah diajukan ke pengadilan federal oleh pengacara utama negara bagian itu.

Tuntutan itu menuntut pejabat China untuk bertanggung jawab atas kematian, penderitaan dan kerugian ekonomi yang sangat besar yang mereka timbulkan di dunia termasuk bagi warga Missouri, Amerika Serikat.

Di sisi lain, setelah berminggu-minggu memuji kinerja Xi Jinping dalam menangani wabah, Trump kini beralih menyalahkan China dan menghentikan kontribusi AS kepada Badan Kesehatan Dunia (WHO). 

Badan internasional itu dituduh telah berulangkali menyampaikan informasi yang salah dari Beijing.

Duta besar China untuk perserikatan bangsa bangsa (PBB) Zhang Jun menekankan pentingnya multilateralisme dengan mengatakan,

"Kita hidup di satu dunia, dan Covid-19 tidak mengenal batas."

Dia juga mengatakan, "Kita perlu mendukung PBB dan WHO dalam memainkan peran utama dan dalam koordinasi untuk mengalahkan Covid-19, musuh bersama seluruh umat manusia."

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved