VIRUS CORONA
China Kembali Berlakukan Batasan Baru di Kota Harbin, Karena Kasus Baru Infeksi Virus Corona?
Sebagian kota di utara China melaporkan beberapa kasus baru infeksi virus corona. Hal tersebut membuat pemerintah China memberlakukan batasan perger..
Forest Shen, seorang penduduk Qiqihar mengatakan kalau aturan batasan melarang siapa saja yang datang dan pergi ke kompleks bangunan tempat tinggal.
Petugas pengiriman pun tidak diizinkan masuk. Namun, Shen tetap tidak punya masalah dengan kerabatnya yang datang ke apartemennya.
Di kota lainnya yang bernama Hulunbuir, di dalam wilayah Mongolia, pada Senin lalu melaporkan satu kasus infeksi virus Corona yang berkaitan dengan Harbin.
Sebuah hotel di dalam kota Hulunbuir, yaitu Hotel Friendship Internasional Hulunbuir, mengatasi masalah di sana dengan mengatakan pada sebuah iklan daring bahwa mereka tidak menerima tamu dari Provinsi Heilongjiang, provinsi di mana Ibukota Harbin berada.
Media China mengabarkan banyaknya kasus infeksi datang dari dua rumah sakit di Harbin. Di sana terdapat seorang pasien yang terinfeksi dan tidak diisolasi secara tepat.
Virusnya kemudian menyebar ke tenaga medis, pasien dan asisten medis lainnya yang berada di koridor rumah sakit saat berbincang-bincang.
Sebab itu, pejabat China menutup rumah sakit tersebut untuk didisinfektan dan membuat peraturan baru yang melarang siapa pun memasuki rumah sakit tersebut.
Zeng Guang, kepala epidemiologi pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC) China mengatakan pada media pada pekan ini tentang uji virus yang gagal sebagai suatu peringatan.
Masih belum jelas mengapa dalam kasus (yang sudah disebutkan), virus sulit dideteksi namun menyebar dengan begitu cepat.
Sebanyak 2.000 orang dari rumah sakit di Harbin yang memiliki banyak kasus infeksi termasuk di dalamnya petugas medis, pasien rawat inap dan pasien yang sudah dipulangkan.
Keseluruhannya telah diuji apakah memiliki virus Corona. Kurang lebih sebanyak 400 orang dalam pengawasan dan karantina.
Uji virus lebih besar tahap kedua juga sedang dalam proses. Sebuah laporan dari daerah dekat Qiqihar mengatakan sejumlah 4.106 orang yang pernah ke salah satu dari dua rumah sakit di Harbin telah dijadwalkan untuk diuji.
Tak hanya itu, penerbangan dari Rusia yang membawa warga China pulang kembali ke tanah air mereka juga menjadi masalah.
Pada 10 April lalu, penerbangan Aeroflot dari Moskwa ke Shanghai membawa 60 orang yang pada akhirnya dinyatakan positif terjangkit virus Corona. Semuanya dikarantina.
Penerbangan itu tiba beberapa hari setelah China mengatakan akan menutup persimpangan daratan terakhir di Suifenhe. Yaitu sebuah kota kecil di seberang perbatasan dari Timur Jauh Rusia.