VIRUS CORONA DI CHINA
Kejar Target, China Mulai Bangun Stadion Terbesar di Dunia Saat Wabah Covid-19 Merebak
Ketika wabah Covid-19 masih merebak, China memulai pembangunan stadion terbesar di dunia, Guangzhou Evergrande. Dilakukan demi mengejar target rampung
TRIBUNBATAM.id, BEIJING - Ketika wabah Covid-19 masih merebak, China memulai pembangunan stadion terbesar di dunia yang telah direncanakan.
Stadion tersebut ditargetkan rampung pada 2022 dan akan menjadi lokasi laga Piala Asia 2023 mendatang.
Dirancang dengan 100 ribu tempat duduk, stadion China ini akan bernama Guangzhou Evergrande.
Kapasitas ini disebut melampaui kapasitas Camp Nou Barcelona yang saat ini masih memegang rekor sebagai stadion sepak bola terbesar di dunia.
Pembangunanya sendiri diperkirakan menelan dana hingga 12 miliar yuan atau sekitar Rp 26,18 triliun.
Presiden konglomerat real estat Evergrande Xia Haijun mengatakan, stadion ini dibangun dengan tujuan agar menjadi tengara baru kelas dunia layaknya Sydney Opera House maupun Burj Khalifa.
• Peneliti China Sebut Virus Corona Terus Bermutasi, Jenis Apa yang Berkembang di Indonesia?
"Dan simbol penting sepak bola China yang menuju dunia," kata Xia seperti dikutip dari laman CNN, Kamis (23/4/2020).
Xiu mengatakan, desainnya terinspirasi dari bunga lotus yang berasal dari status Guangzhou yang terkenal sebagai Kota Bunga.
Desainnya merupakan karya dari desainer Amerika Serikat yang berbasis di Shanghai, Hasan Syed.
Nantinya, seluruh bangunan stadion juga mencakup 16 kamar pribadi VVIP, 152 kamar pribadi VIP, area untuk FIFA, area bagi atlet, dan ruang media.
Saat ini tim tersebut berkandang di Tanhe Stadium, sebuah stadion yang berkapasitas 58.500 kursi.
Melansir laman Forbes, Guangzhou Evergrande dimiliki oleh Evergrande, perusahaan real estat terbesar di China.
Menurut ESPN, Xia menuturkan, perusahaan tersebut berencana membangun antara tiga atau lima stadion lagi berkapasitas 80.000-10.000 kursi di seluruh China.
China Minta Amerika Serikat Berhenti Salahkan Mereka Atas Covid-19, Sebut Dunia Harusnya Bersatu
Perseturan antara China dan Amerika Serikat terkait dengan wabah virus Corona atau Covid-19 kembali berlanjut.