Sepak Terjang Andi Taufan Garuda Putra, dari CEO Perusahaan hingga Jadi Stafsus Bergaji Rp 51 Juta
Lulus dari ITB, Taufan lalu melanjutkan pendidikannya hingga memperoleh gelar Master of Public Administration (MPA) dari Harvard Kennedy School.
TRIBUNBATAM.id - Setelah pendiri Ruang Guru Adamas Belva, tak lama Andi Taufan Garuda Putra ikut mengumunkan pengunduran dirinya dari posisi Staf Khusus Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Pernyataan pengunduran diri Andi Taufan Garuda Putra disampaikan Jumat (23/4/2020) dalam sebuah surat terbuka.
Pengunduran dir Andi Taifan ternyata disetujui Jokowi.
Surat pengunduran diri tersebut telah dikonfirmasi dan dibenarkan langsung Andi Taufan Garuda Putra.
Apa isi surat Andi Taufan Garuda Putra?
1. Isu Surat
"Perkenankan saya untuk menyampaikan informasi pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden Republik Indonesia yang telah saya ajukan melalui surat pada 17 April 2020 dan kemudian disetujui oleh Bapak Presiden," tulis Andi Taufan Garuda Putra dalam surat itu.
Andi Taufan Garuda Putra menyebutkan, pengunduran diri ini semata-mata dilandasi keinginan yang tulus untuk dapat mengabdi secara penuh pada pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama yang menjalankan usaha mikro dan kecil.
Ia pun mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Presiden Jokowi atas kepercayaan, pelajaran, dan nilai-nilai yang diberikan selama ini.
"Dalam kurun waktu tersebut, saya menyaksikan sendiri bagaimana beliau adalah sosok pemimpin teladan yang bekerja keras dengan tulus dan penuh dedikasi demi kebaikan seluruh masyarakat dan masa depan Indonesia," kata dia.
Andi Taufan Garuda Putra mengaku mendapat banyak pelajaran berharga yang dipetik. Namun, ia juga mengaku tidak luput dari berbagai kekurangan.
"Untuk itu, saya sekali lagi mohon maaf dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi lebih baik," kata dia.
Andi Taufan Garuda Putra baru-baru ini tersandung polemik terkait konflik kepentingan.
Polemik itu muncul setelah dia menyurati para camat untuk menitipkan perusahaannya PT Amarta Fintech dalam penanggulangan Virus Corona ( Covid-19 ).
Setelah surat itu bocor ke publik, Andi Taufan Garuda Putra meminta maaf dan mengaku telah menarik surat yang dimaksud.
2. Dapat Terguran Keras dari Istana