RAMADHAN 2020
Shalat Tarawih Ditiadakan, Masjid Istiqlal Tetap Sediakan Tausiyah via Daring
masyarakat bisa mengikuti kegiatan di Masjid Istiqlal melalui daring seperti tausiyah. Kami ada tausiyah setelah salat magrib, itu yang membawakan ima
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Selamat Ramadan 1441 H, ibadah tarawih dan kegiatan keagamaan lain yang mengundang kerumunan massa tidak akan diselenggarakan Masjid Istiqlal.
Meski begitu, Kepala Protokol Masjid Istiqlal Abu Hurairah, menyebut pihak pengelola masjid bakal mengadakan siaran langsung untuk para jemaah di rumah.
"Kali ini, masyarakat bisa mengikuti kegiatan di Masjid Istiqlal melalui daring seperti tausiyah. Kami ada tausiyah setelah salat magrib, itu yang membawakan imam besar dan tersedia di TVRI serta siaran langsung di akun Youtube Masjid Istiqlal," ujarnya, Kamis (23/4/2020).
Namun, belasan program yang biasanya diadakan saat bulan suci umat muslim itu kini ditiadakan. Total ada 17 program dari Masjid Istiqlal selama ramadan.
"Dari 17 program itu, sekarang hanya tinggal dua yang masih tetap berjalan," kata Abu.
• Dukung Pencegahan Wabah Covid-19, BPJAMSOSTEK Salurkan 800 Masker ke Satpol PP Kota Batam
• Jadwal Imsakiyah Hari ke-1 Ramadan 1441 H/2020 di Batam, Tanjungpinang, Bintan, Karimun dan Lainnya
• Dampak Covid-19, Sebanyak 2.205 Karyawan di Bintan Dirumahkan dan Kena PHK, Ini Langkah Pemda
• Pesan Kemenag, Warga Batam Diminta Untuk Lakukan Ibadah Ramadhan di Rumah
Dua program tersebut yakni Istiqlal Peduli Anak Yatim dan Istiqlal Berzakat. Abu pun memaparkan mengapa hal tersebut diambil.
"Jadi untuk bulan ramadan tahun ini tentunya berubah ya, program-program yang biasanya kita laksanakan itu dibatalkan. Jadi tidak ada pelayanan agama selama masa Covid-19 di Masjid Istiqlal," kata Abu.
“Masyarakat tidak perlu datang ke Masjid Istiqlal, karena masjid kali ini pasti kami tutup. Hal itu dilakukan sesuai dengan instruksi dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan MUI," pungkasnya.
Niat dan Tata Cara Shalat Tarawih dan Witir
Niat shalat Tarawih sebagai ma'mum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Usholli Sunnatat-taraawiihi rok'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'alaa
Artinya: Saya niat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala
Niat shalat Tarawih sebagai imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
USHOLLII SUNNATAT-TARAAWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI IMAAMAN LILLAAHI TA'ALAA
Artinya: Saya niat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta'ala.
Niat salat Tarawih sendirian
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
USHOLLII SUNNATAT-TARAAWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAAHI TA'ALAA
Artinya: Saya niat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala
Tata Cara shalat Tarawih
Salat Tarawih dapat dilaksanakan dengan dua macam cara.
Pertama, salat Tarawih dapat dilaksanakan setiap dua rakaat salam.
Kedua, salat Tarawih dapat dilaksanakan setiap 4 rakaan salam, tanpa tasyahud awal.
Namun, yang lebih baik melaksanakan salat Tarawih setiap dua rakaat salam.
Hal tersebut telah dijelaskan dalam hadist Rasulullah SAW, yang menyatakan shalat malam sebaiknya dikerjakan setiap dua rakaat salam.
Untuk salat sunah Witir, boleh dikerjakan 3 rakaat salam sekaligus tanpa tasyahud awal.
Namun, sunnah Witir juga dapat dikerjakan 2 rakaat, kemudian 1 rakaat.
Cara pelaksanaan shalat Tarawih sama dengan cara pelaksanaan shalat fardhu, baik gerakan maupun bacaannya.
Hanya saja yang membedakan salat Tarawih hanya pada niatnya.
Niat Salat Witir Satu Rakaat
أُصَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (إماما/مأموما) للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal witri rak’atan mustaqbilal qiblati (imaaman/makmuuman) lillaahi ta’aalaa
Artinya:
“Aku niat shalat Witir satu rakaat menghadap kiblat (jadi imam/makmum) karena Allah Ta’ala”
Doa bacaan niat Salat Witir 2 Rakaat
أُصَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (إماما/مأموما) للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal witri rak’ataini mustaqbilal qiblati (imaaman/makmuuman) lillaahi ta’aalaa
Artinya:
“Aku niat shalat Witir dua rakaat menghadap kiblat (jadi imam/makmum) karena Allah Ta’ala”.
Shalat apapun termasuk shalat Tarawih dilakukan tidak buru-buru.
Di dalam rukun shalat, ada yang namanya tuma'ninah.
Tuma'ninah adalah berhenti sejenak di antara shalat. Tuma'ninah juga disebut sebagai keadaan tenang di mana setiap persendian juga ikut tenang.
Orang yang tidak melaksanakan tuma'ninah baik seara sengaja maupun tidak sengaja, maka shalatnya tidak sah.
Hal ini berdasarkan hadits yang sudah jelas dan masyhur, yaitu hadits Al-Musi'fi Shalatih.
Dalam hadits tersebut dikisahkan seseorang yang shalat sangat cepat dan tidak tuma'ninah, lalu Rasulullah SAW menyuruhnya untuk mengulangi shalat karena tidak sah.
Nabi Muhammad SAW, bersabda,
ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ
“Kembalilah dan shalatlah! karena sesungguhnya engkau belum melakukan shalat.” [HR. Bukhari & Muslim]
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Meski Sepi Kegiatan Selama Ramadan, Masjid Istiqlal Tetap Sediakan Tausiyah via Daring