BATAM TERKINI

Nenek Diana Hidup Sebatang Kara di Batam, Ingin Pulang tak Punya Biaya, Jualan Bunga Sering Tak Laku

Sebagai penjual bunga terkadang sedih karena satu hari hanya dapat Rp 30 ribu. Untuk balik modalpun belum bisa, karena semua bunga yang dijual dipesan

Editor: Sihat Manalu
TribunBatam.id/Ian Pertanian
Penjual bunga di TPU Sei Temiang, Kota Batam, Provinsi Kepri, Nenek Diana, Selasa (28/4/2020). Pandemi Covid-19 benar-benar dirasakan oleh nenek yang tinggal seorang diri di Batam ini. 

Diana yang jauh merantau dari Kalimantan ke Batam berencana ingin pulang ke kampung halamannya namun pandemi virus corona saat ini rencana itu harus dibatalkan.
"Ya seperti inilah, gak tau lagi sampai kapan corona ini selesai,"kata Diana.

Virus corona ini, untuk mencari uang seratus ribu sangat sulit. “Dua bulan ini paling hanya dapat modal, ambil untung pun sangat sulit,” katanya.

Masa pandemi virus corona yang terjadi di Kota Batam membuat bunga jualan Diana lebih banyak terbuang karena layu. Dia menceritakan untuk cari uang Rp 100 ribu sangat sulit.

Kalau sebelum ada corona, cari uang Rp 100 ribu mudah, karena kadang satu hari selalu ada yang ziarah. Kalau pas ada orang meninggal bunganya kadang tidak cukup untuk para keluarga.

Kini kalaupun ada yang meninggal paling yang datang hanya keluarganya, tidak lebih dari lima orang. Sementara kalau yang penyakit corona meninggal keluarganya pun tidak ada yang datang.

"Paling yang datang ke pemakaman dan menguburkan jenazah hanya orang -orang yang mengenakan baju pelindung. Ya mereka itu kayak robot pakaiannya putih, orangnya besar-besar,"kata Diana.

Dia mengatakan dua bulan terakhir jualannya lebih banyak dibuang karena layu."Kalau hujan seperti empat hari belakangan ini bunga busuk. Ya dibuang sajalah," paparnya. (ian)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved