RAMADHAN DI BATAM

Tak Seperti Ramadhan Tahun Sebelumnya, Bazar di Pasar Cipta Puri Ditiadakan Akibat Pandemi Covid-19

Seorang sekuriti pasar, Fahrudin membenarkan tidak adanya bazar Ramadan di Pasar Cipta Puri pada tahun ini akibat pandemi Covid-19.

TribunBatam.id/Hening Sekar Utami
Kondisi Pasar Cipta Puri, Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri menjelang berbuka puasa, Rabu (29/4/2020). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Bulan suci Ramadan identik dengan bazar yang menjual takjil atau makanan untuk berbuka puasa.

Berbeda pada tahun sebelumnya, kegiatan bazar ini untuk sementara ditiadakan akibat pandemi Covid-19.

Pasar Cipta Puri, Sekupang, Kota Batam misalnya. Kondisi pasar ini tampak tidak seramai biasanya, khususnya menjelang berbuka puasa.

Di sisi jalan sekitar pasar pun, hanya tampak sedikitnya lima stan makanan menjajakan dagangannya.

Para pembeli makanan tersebut juga terpantau tidak cukup ramai. Dari satu stand makanan, hanya ada sekitar 3 orang memadati untuk membeli dagangan.

Seorang sekuriti pasar, Fahrudin membenarkan tidak adanya bazar Ramadan di Pasar Cipta Puri pada tahun ini.

Hal ini dikarenakan situasi Covid-19 yang tidak mendukung untuk menyelenggarakan acara yang melibatkan kerununan orang.

"Ya mau gimana lagi, tidak seramai biasanya, karena Covid-19 inilah," ujar Fahrudin, Rabu (29/4/2020).

Ia juga menambahkan, para pedagang yang tampak menggelar stan makanan di sekitar pasar ini merupakan pedagang yang memang sudah lama berjualan di pasar. "Orang-orang lama semua ini," tambah Fahrudin.

MUI Kepri Larang Bazar Ramadan Tahun Ini

Ramadan tinggal menghitung hari. Jika biasanya Ramadan identik dengan kegiatan bazar Ramadan, namun tidak dengan Ramadan tahun ini.

Penyebabnya, karena adanya pandemi Covid-19 dan sudah banyak masyarakat yang terpapar virus Corona ini. Di Kepri, sebaran pasien Covid-19 paling banyak berada di Batam, kemudian di Tanjungpinang.

Karena itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pun mengambil sikap tegas, melarang masyarakat mengadakan bazar Ramadan.

Personel Ditpam BP Batam Tangkap 2 Pelaku Tambang Pasir Ilegal di Sekitar DAM Tembesi

Garuda Indonesia: We Apologies, Today, Ladies and Gentlemen, Cant See Our Stewardesss Face Anymore

"Jadi tidak ada yang mengadakan bazar Ramadan. Ini untuk kemaslahatan umat dan masyarakat Kepri pada umumnya," ujar Wakil Ketua MUI Kepri Bambang Maryono, Senin (20/4/2020).

Ia pun meminta Gubernur dan Wali Kota, serta Bupati di Kepri tetap tegas dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Kepala daerahnya harus tetap tegas soal wabah ini. Tidak ada kata pikir-pikir dulu kalau tujuan mencegah penyebaran Covid-19. Apalagi wilayah Batam dan Tanjungpinang," ujarnya.

Sebab MUI juga sudah mengeluarkan maklumat dalam menyambut Ramadan. Dimana tetap tidak dulu menjalankan ibadah salat Jumat dan lima waktu di masjid.

"Intinya menghindari yang namanya ada kumpul. Tapi tetap petugas masjid yang adzan, murotal, tadarus dilakukan di masjid," ucapnya.

Kekhawatiran ini terlebih khusus di Tanjungpinang. Pasalnya pejabat hingga kepala daerah serta istrinya sudah terpapar virus tersebut.

"Jangan sampai umat Islam nantinya bukan Lebaran ketupat, tapi banyak berduka karena Covid-19. Karena umat Islam dan masyarakat di Kepri tak patuhi aturan," jelasnya.

Selain itu, Bambang juga memberikan tanggapannya terkait usulan masyarakat untuk minta menutup swalayan serta pasar.

"Jangan pasar dan swalayan ditutup. Bagaimana nanti masyarakat mau memenuhi kebutuhannya. Tapi tegaskan wajib pakai masker dan pasar atau swalayan wajib menyediakan hand sanitizer.

Kalau pembeli masuk tak pakai masker suruh pulang untuk pakai, baru boleh masuk," katanya.

Amalan Umat Muslim Selama Ramadhan

Banyak cara dilakukan umat muslim untuk mendapat pahala di bulan suci Ramadan tahun ini.

Meski ada seruan dari pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, termasuk kegiatan berkumpul akibat pandemi Covid-19, terdapat alternatif ibadah yang bisa menjadi rujukan bagi umat muslim meski berada di rumah.

Seorang mubalig sekaligus penyanyi religi asal Batam, Ustaz Yusuf Subhan mengungkapkan, membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan bershalawat adalah tiga amalan tepat untuk mendatangkan pahala saat bulan puasa.

Tadarus Al-Qur'an, menurut Ustaz Yusuf Subhan, bukan hanya membaca ayat-ayat Al-Qur'an, melainkan juga memahami maknanya.

Sementara itu, amalan dzikir dan shalawat juga merupakan bagian dari Tadarus yang mana ketiganya dianjurkan untuk diamalkan selama bulan Ramadan.

UPDATE Data Corona di Sumbar, Rabu (29/4), Bertambah 1, Total 144, 1 Pedagang Pasar Raya Meninggal

Ayah Syahrul Wafat, Plt Gubernur Kepri Terbitkan Surat Tugas Rahma Jadi Plt Wali Kota Tanjungpinang

Selain itu, umat muslim juga dapat menjalankan tiga shalat sunnah yang identik dengan amalan bulan suci Ramadhan, yakni shalat Tarawih, Tahajud dan Witir. Ketiga shalat sunnah ini sejatinya dapat dikerjakan di rumah masing-masing.

"Shalat sunnah yang dianjurkan sebenarnya tidak terbatas, tapi yang diprioritaskan adalah shalat Tahajud, Tarawih dan Witir," ujarnya, Senin (27/4/2020).

Ustaz Yusuf Subhan juga mengimbau umat muslim untuk senantiasa bersedekah. Sebab, sedekah sekecil apapun di bulan puasa, dapat melapangkan rejeki serta menolak bala.

"Sesungguhnya sedekah itu dapat mencegah bala, dan mencegah mati dalam keadaan buruk," tambah Yusuf.

Oleh karena itu, bulan puasa di tengah wabah Covid-19 ini dapat menjadi kesempatan baik bagi umat muslim untuk saling berbagi terhadap sesama.(TribunBatam.id/Hening Sekar Utami/Endra Kaputra)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved