VIRUS CORONA

UPDATE Data Corona 20 Negara dengan Kasus Tertinggi di Dunia, Kamis (30/4), Total 3.219.246

Di Negeri Paman Sam ini, jumlah yang terinfeksi sudah mencapai 1.064.194 orang, dengan akan kematian mencapai 61.656 orang

Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id/SON
ilustrasi. Update Virus Corona (covid-19) 

TRIBUNBATAM.id, NEW YORK - Jumlah kasus infeksi virus corona hingga Kamis (30/4/2020) pagi terus bertambah.

Seperti dikutip dari situs Worldometers.info, hingga kamis pagi pukul 08.30 WIB, jumlah orang terg terinfeksi covid-19 ini sudah mencapai 3.219.246 orang. (data ini terus updatedari waktu ke waktu)

Dari jumlah itu, sebanyak 1.000.250 orang berhasil sembuh, namun sebanyak 288.195 orang meninggal dunia akibat virus ini.

Ujicoba Truk Tanpa Sopir di Rusia Berjalan Sukses, Melaju 2.500 KM di Kutub Utara Tanpa Kecelakaan

Bermotif Politik, Game Bertema Virus Corona Ini Diblokir Pemerintah China

Bintang Film India Irrfan Khan Meninggal Dunia, Pernah Main di Film Spiderman & Jurassic World

Hingga Kamis pagi ini, Amerika Serikat masih sebagai negara terbanyak untuk jumlah orang yang terpapar virus corona.

Di Negeri Paman Sam ini, jumlah yang terinfeksi sudah mencapai 1.064.194 orang, dengan akan kematian mencapai 61.656 orang.

Sementara sebanyak 147.411 orang berhasil sembuh setelah terpapar virus yang dinamai covid-19 ini.

Di sejumlah negara, kasus mengalami penurunan tren, sementara, negara lain masih melaporkan peningkatan kasus.

Pagi ini, Meksiko mengalami lonjakan tambahan kasus baru yakni sebesar 1.047 kasus sehingga total orang terinfeksi di Meksiko berjumlah 17.799 orang.

Angka kematian baru juga meningkat yakni sebanyak 163 orang yang membawa jumlah orang meninggal di Meksiko karena virus ini sudah mencapai 1.732 orang.

Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus terbanyak:

1. Amerika Serikat: 1.057.978 orang terinfeksi, 61.428 orang meninggal dunia, 145.389 orang sembuh.

2. Spanyol: 236.899 orang terinfeksi, 24.275 orang meninggal dunia, 132.929 orang sembuh.

3. Italia: 203.591 orang terinfeksi, 27.682 orang meninggal dunia, 71.252 orang sembuh.

4. Perancis: 166.420 orang terinfeksi, 24.087 orang meninggal dunia, 48.228 orang sembuh.

5. Inggris: 165.221 orang terinfeksi, 26.097 meninggal dunia.

6. Jerman: 161.197 orang terinfeksi, 6.405 orang meninggal dunia, 120.400 orang sembuh.

7. Turki: 117.589 orang terinfeksi, 3.081 orang meninggal dunia, 44.040 orang sembuh.

8. Rusia: 99.399 orang terinfeksi, 972 orang meninggal dunia, 10.286 orang sembuh.

9. Iran: 93.657 orang terinfeksi, 5.957 orang meninggal dunia, 73.791 orang sembuh.

10. China: 82.858 orang terinfeksi, 4.633 orang meninggal dunia, 77.578 orang sembuh.

11. Brazil: 79,361 orang terinfeksi, 5,511 orang meninggal dunia, 34,132 orang sembuh

12. Kanada : 51,597 orang terinfeksi, 2,996 orang meninggal dunia, 20,327 orang sembuh

13. Belgia : 47,859 orang terinfeksi, 7,501 orang meninggal dunia, 11,283 orang sembuh

14. Belanda :  38,802 orang terinfeksi, 4,711 orang meninggal dunia, N/A

15. Peru : 33,931 orang terinfeksi, 943 orang meninggal dunia, 10,037 orang sembuh

16.India : 33,062 orang terinfeksi, 1,079 orang meninggal dunia, 8,437 orang sembuh

17.Swiss : 29,407 orang terinfeksi, 1,716 orang meninggal dunia, 22,600 orang sembuh

18. Ekuador : 24,675 orang terinfeksi, 883 orang meninggal dunia, 1,557 orang sembuh

19. Portugal : 24,505 orang terinfeksi, 973 orang meninggal dunia, 1,470 orang sembuh

20. Saudi Arabia : 21,402 orang terinfeksi, 157 orang meninggal dunia, 2,953 orang sembuh

Khabib Nurmagomedov Minta Warga Patuhi Imbauan Pemerintah Rusia; Percayalah, Virus Ini Mematikan

Perkembangan virus corona di beberapa negara

Indonesia

Data terakhir hingga Rabu (29/4/2020), jumlah kasus yang terkonfirmasi 9.771.

Sebanyak 7.596 orang dirawat, 784 orang meninggal dunia, dan 1.391 orang sembuh.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yuianto mengatakan, DKI Jakarta masih menjadi daerah dengan kasus penularan tertinggi yaitu 4.092 kasus.

Adapun persebaran kasus Covid-19 di Indonesia secara keseluruhan telah terjadi di 297 kabupaten/kota yang ada di 34 provinsi.

Amerika Serikat

Amerika Serikat menjadi negara dengan kasus tertinggi di dunia.

Saat negara ini menerapkan lockdown di beberapa negara bagiannya, sejumlah demonstran yang menentang pembatasan turun ke jalan.

Beberapa petugas di seluruh wilayah AS dengan tetap menerapkan pedoman sosial distancing dan mengenakan APD banyak juga yang turun ke jalan sebagai aksi protes terhadap para demonstran yang melakukan protes anti-lockdown.

"Saya patah hati berdiri di sana menonton dan mendengar semua mobil membunyikan klakson dan kemudian mengangkat spanduk-spanduk mereka," kata Yetta Timothy, petugas medis yang memprotes para aktivis anti-lockdown di Pennsylvania.

Italia

Angka kejahatan di Italia menurun dibandingkan bulan Maret tahun sebelumnya, atau sebelum adanya pandemi virus corona.

Italia rencananya akan mencabut lockdown pada 4 Mei 2020.

Meski kasus kejahatan menurun, dikhawatirkan pencabutan lockdown nantinya akan membuka ruang bagi geng-geng kejahatan terorganisir saat para mafia mencoba mengambil keuntungan dari perusahaan yang mencoba bertahan.

Di saat angka tindak kejahatan yang dilaporkan menurun, jumlah laporan tindak pidana terkait rentenir di negara itu melonjak.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang perusahaan dan keluarga yang tengah mengalami kesulitan banyak memilih jaringan pembiayaan ilegal untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Jerman

Ekonomi Jerman diperkirakan menurun 6,3 persen akibat virus corona. Hal itu disampaikan Menteri Ekonomi Altmaier.

Ia mengatakan, angka ni akan menjadi penurunan terbesar di ekonomi Eropa sejak pencatatan yang dimulai pada tahun 1970.

"Efek dari pandemi corona virus akan mendorong ekonomi kita ke dalam resesi setelah 10 tahun pertumbuhan," kata Altmaier.

Meski demikian, Pemerintah Jerman berharap ekonomi akan kembali tumbuh pada 2021.

Jerman memperkirakan, resesi akan berakhir pada kuartal kedua dan kegiatan ekonomi akan meningkat lagi setelahnya.

Iran

Iran membuka kembali kegiatan bisnis meskipun wabah virus corona terus menerus terjadi.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, keputusan itu tetap dilakukan karena tidak ada tanda krisis akan berakhir.

"Karena ketidakpastian tentang kapan virus ini akan berakhir, kami sedang mempersiapkan pekerjaan, aktivitas, dan sains," ujar Presiden Hassan Rouhani.

Bisnis di Iran telah mulai dibuka kembali secara bertahap sejak 11 April 2020.

"Kami harus mengikuti semua instruksi medis, tetapi pekerjaan dan produksi sama pentingnya dengan tindakan pencegahan ini," kata dia.

\\

\\

\\

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Virus Corona Dunia 30 April: 3,2 Juta Orang Terinfeksi, 997.181 Sembuh, 227.628 Meninggal"
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved