Temuan Fakta Baru Soal Karyawan Pabrik Rokok Sampoerna Terpapar Covid-19 Diungkap Walikota Risma
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini buka suara terkait kasus virus Corona ( Covid-19 ) yang terjadi di Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya.
TRIBUNBATAM.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini buka suara terkait kasus virus Corona (Covid-19) yang terjadi di Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya.
Temuan dua pekerja di Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya meninggal dunia membuat Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur secara bertahap melakukan rapid test pada para pegawainya.
Sekira 163 orang pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya menjalani tes swab pengambilan spesimen untuk diuji dalam PCR.
Seperti dilansir dari Tribun Jatim, Risma bahkan membongkar adanya kebohongan dari karyawan Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya, yang sudah menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.
Risma mengungkapkan, kasus di pabrik itu memang bermula dari kebohongan pasien, yakni pasien tak jujur dan memilih tetap bekerja padahal seharusnya dia harus menjalani karantina.
Sehingga ada fakta terbaru Corona tersebar di Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya.
Berikut update fakta terbarunya:
1. Risma Bongkar Fakta Kebohongan
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini buka suara terkait kasus virus Corona ( Covid-19 ) yang terjadi di Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya.
Menurut Risma, kasus Covid-19 itu bukanlah merupakan klaster baru.
"Sebetulnya dia (pasien) bukan klaster baru," kata Risma, Kamis (30/4/2020).
Risma mengungkapkan, kasus di pabrik itu memang bermula dari kebohongan pasien, yakni pasien tak jujur dan memilih tetap bekerja padahal seharusnya dia harus menjalani karantina.
Menurut Risma di data Pemkot Surabaya pasien tersebut awalnya sudah dinyatakan PDP.
"Jadi yang diawal itu, waktu itu kan Puskesmas nangani sendiri jadi pengawasannya kurang, dia tetap kerja, sebetulnya dia sudah PDP," ungkapnya.
Upaya tracing digencarkan serta rappid test dan swab test terus dilakukan.
Hal itu agar segera memastikan tak ada rantai persebaran Covid-19.