VIRUS CORONA DI MALAYSIA
Dampak Berlakukan MCO Saat Wabah Covid-19 Merebak, Malaysia Rugi Rp 223 Triliun
Malaysia berlakukan Movement Control Order (MCO) sejak 18 Maret 2020 lalu. Malaysia dikabarkan telah mengalami kerugian sekitar RM 63 miliar sejak itu
"Pada akhirnya ini akan menyebabkan banyak pengangguran," paparnya.
Khawatir akan Konsekuensi Apabila MCO Dicabut
Lebih jauh, Muhyiddin mengatakan, dia khawatir dengan konsekuensi apabila MCO dicabut.
"Apa yang akan terjadi pada upaya kami untuk memerangi Covid-19? Virus itu masih ada di luar sana," katanya.
"Meskipun kasus baru setiap hari terus menurun, risiko orang terinfeksi masih ada," jelasnya.
"Kami menyaksikan di beberapa negara lain, di mana jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi mulai meningkat, setelah mereka mengangkat tindakan 'penguncian' mereka," paparnya.
"Kita harus menghindari hal yang sama terjadi di negara kita," tegasnya.
Lebih lanjut, Muhyiddin mengatakan, sangat penting bagi pemerintah untuk menerapkan langkah-langkah yang dapat mencapai keseimbangan antara mengendalikan wabah dan merevitalisasi ekonomi.
Malaysia Perpanjang MCO hingga 12 Mei 2020, Yakin Wabah Covid-19 Sudah Terkendali
Berbagai kebijakan dipilih Malaysia untuk memutuskan rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Salah satunya, Malaysia memberlakukan pembatasan gerak atau Movement Control Order (MCO).
Pemerintah Malaysia mengumumkan akan memperpanjang masa Movement Control Order (MCO) hingga 12 Mei 2020 mendatang.
Sebagaimana disampaikan oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin pada Kamis (23/4/2020).
Dikutip Tribunnews dari Channel News Asia, MCO Malaysia dimulai pada 18 Maret 2020, telah diperpanjang dua kali, seharusnya berakhir pada 28 April.
Ini adalah kali ketiga MCO Malaysia diperpanjang demi menekan penyebaran Covid-19.