TRIBUN WIKI
Asal Usul dan Sejarah Bedug, Dikenalkan oleh Laksamana Cheng Ho
Bedug merupakan alat yang digunakan sebagai penanda sebelum azan dikumandangkan. Alat yang akrab dengan budaya Islam ini telah ada sejak zaman Hindu.
Dulunya, bedug difungsikan sebagai alat untuk mengumpulkan penduduk dari berbagai desa.
Mereka dipanggil untuk mempersiapkan perang.
Dulu, alat tersebut dikenal dengan nama teg-teg.
Alat ini merupakan kelompok membraphone yang mirip dengan bedug.
Teg-teg yang ukurannya lebih besar dari bedug ini berfungsi untuk memberi tanda.
Melansir Historia, akar sejarah bedug sudah dimulai sejak zaman prasejarah, tepatnya zaman logam.
Saat itu, manusia mengenal nekara dan moko yang terbuat dari perunggu.
Bentuknya seperti dandang dan banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali, Sumbawa, Roti, Leti, Selayar, dan Kepulauan Kei.
Alat ini digunakan untuk acara keagamaan, mas kawin, hingga upacara minta hujan.
Melansir Kompas, bedug diduga kuat berasal dari India dan China.
Ketika itu, Laksamana Cheng Ho diutus oleh Maharaja Ming untuk datang ke Semarang.
Ia disambut dengan baik oleh Raja Semarang pada saat itu.
Cheng Ho kemudian mempertunjukkan bedug ketika memberi tanda baris berbaris ke tentara yang mengiringinya.
Sebelum pergi dari Semarang, Cheng Ho ingin memberikan hadiah.
Raja di Semarang kemudian mengatakan jika dirinya hanya ingin mendengarkan suara bedug dari masjid.