Sejarah - Syair Lampung Karam Bukti Kesaksian Warga Atas Kengerian Letusan Gunung Krakatau
"Ombak setinggi 40 meter menyapu habis pantai sebelah Sumatra dan Jawa di kawasan selat Sunda," demikian penggambaran Suryadi
TRIBUNBATAM.id, LAMPUNG - Ledakan Gunung Krakatau tahun 1883 terjadi sangat dahsyat.
Kesaksian langsung dari peristiwa itu tergambar dari syair Lampung yang ditemukan bertahun-tahun kemudian.
Syair itu berjudul Syair Lampung Karam Adanya, yang dikarang Muhammad Saleh.
• Tiru Indonesia, Filipina Bebaskan Hampir 10 Ribu Tahanan Karena Pandemi Covid-19
• Tiga Pemain Timnas yang Punya Wajah Tampan di Mata Paulita Milla, Putri Mantan Pelatih Timnas
• Kantongi Izin Pelatih, Geoffrey Castillion Tunjuk Pelatih Pribadi Untuk Program Latihan Mandiri
Berikut petikannya pada bait ke-14 dan 16:
Gaduhlah orang di dalam negeri
Mengatakan datang kapalnya api
Lalu berjalan berperi-peri
Nyatalah Rakata empunya bunyi
.......
Riuh bunyi di dalam perahunya
Bersahutan sama sendirinya
Seperti kiamat rupa bunyinya
Ramailah orang datang melihatnya
Demikian petikan transliterasi Inilah Syair Lampung Karam Adanya karangan Muhammad Saleh bait ke-14 dan 16.
Syair ini dikumpulan oleh seorang peneliti Suryadi dan diterbitkan dalam Syair Lampung Karam, Sebuah Dokumen Pribumi Tentang Dahsyatnya Letusan Krakatau 1883.